Media Bawean, 3 Desember 2008
Musim tanam padi tiba, semua petani di Pulau Bawean sudah mulai menggarap sawahnya. Tapi disaat sedang bekerja, petani di Pulau Bawean dalam masa menunggu-nunggu sampai kapan pupuk akan datang.
Di Paromaan yang luas sawahnya sangat besar, ternyata menurut kepala desa Paromaan "Pupuk yang masuk ke desa Paromaan baru 4 ton dari 150 ton usulan kami," ucapnya.
"Setiap hari warga bertanya-tanya sampai kapan pupuk akan datang, sehingga warga banyak yang menjerit dengan keterlambatan kedatangan pupuk di desa kami," ujar Kafil.
Sementara Zulfan Hasyim, SH. MH. selaku pemilik kios pupuk di Sangkapura kepada Media Bawean mengatakan, "Sebenarnya kelangkaan pupuk di Pulau Bawean, akibat keterlambatan dari Gresik. Sebenaranya kami setiap hari selalu mengecek persediaan pupuk, tapi sampai hari ini belum ada," ujarnya. (bst)
Di Paromaan yang luas sawahnya sangat besar, ternyata menurut kepala desa Paromaan "Pupuk yang masuk ke desa Paromaan baru 4 ton dari 150 ton usulan kami," ucapnya.
"Setiap hari warga bertanya-tanya sampai kapan pupuk akan datang, sehingga warga banyak yang menjerit dengan keterlambatan kedatangan pupuk di desa kami," ujar Kafil.
Sementara Zulfan Hasyim, SH. MH. selaku pemilik kios pupuk di Sangkapura kepada Media Bawean mengatakan, "Sebenarnya kelangkaan pupuk di Pulau Bawean, akibat keterlambatan dari Gresik. Sebenaranya kami setiap hari selalu mengecek persediaan pupuk, tapi sampai hari ini belum ada," ujarnya. (bst)
Posting Komentar