Yosis Pinansada (Kapten Kapal Ekpress Bahari 8B)
Sudah hampir 3,5 tahun Kapal Ekpress Bahari 8B beroperasi Gresik-Bawean, tidak terlepas kepiawayan seorang Kapten yang bernama Yosis Pinansada. Jasa besar beliau, yaitu berhasil menyelamatkan penumpang dan ABK kapal Palangkaraya yang tenggelam di perairan laut Bawean.
Dikalangan tokoh dan orang-orang Bawean, sang Kapten dikenal peramah dengan sikapnya yang lemah lembut, membuat orang yang kenal sulit untuk melupakannya. Ternyata dalam beberapa hari ini ada issu yang berkembang bahwa Kapten Kapal Ekpress Bahari 8B Yosis Pinansada akan dipindahtugaskan ke daerah luar Bawean. Dengan beberapa alasan yang dituduhkan kepadanya, yaitu sebagai otak intelektual demo tanggal 17 Agustus 2008 dan oveloud kapal tanggal 9 oktober 2008 dari Bawean-Gresik.
Tuduhan tersebut terkesan mengada-ngada, dalam artian tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Saat ditemui Media Bawean Kapten Yosis Pinansada, mengatakan, "Adpel Gresik menuduh kami sebagai pemicu demo pada tanggal 17 Agustus 2008, padahal kami tidak tahu menahu soal adanya demo yang dilakukan oleh penumpang akibat dilarangnya berlayar Kapal Ekpress Bahari 8B Gresik - Bawean," ujarnya.
"Soal kelebihan penumpang pada tanggal 9 oktober, sebenarnya tanggungjawab syahbandar. Tapi kenapa kok dilempar kepada kami. Padahal kapal berangkat, bila ada surat perintah pemberangkatan dari syahbandar," kata Kapten Yosis Pinansada.
"Sebenarnya kami jadi korban dari ketidakadilan yang ada, dimana penghargaan atas jasa yang sudah kami berikan seperti menolong penumpang dan ABK kapal Palangkaraya yang tenggelam. Sebenarnya bila tidak ada pertolongan, yang paling bertanggungjawab atas tenggelamnya kapal Palangkaraya adalah Adpel Gresik," paparnya kepada Media Bawean hari ini (3/1) diatas Kapal Ekpress Bahari 8B. (bst)
Dikalangan tokoh dan orang-orang Bawean, sang Kapten dikenal peramah dengan sikapnya yang lemah lembut, membuat orang yang kenal sulit untuk melupakannya. Ternyata dalam beberapa hari ini ada issu yang berkembang bahwa Kapten Kapal Ekpress Bahari 8B Yosis Pinansada akan dipindahtugaskan ke daerah luar Bawean. Dengan beberapa alasan yang dituduhkan kepadanya, yaitu sebagai otak intelektual demo tanggal 17 Agustus 2008 dan oveloud kapal tanggal 9 oktober 2008 dari Bawean-Gresik.
Tuduhan tersebut terkesan mengada-ngada, dalam artian tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Saat ditemui Media Bawean Kapten Yosis Pinansada, mengatakan, "Adpel Gresik menuduh kami sebagai pemicu demo pada tanggal 17 Agustus 2008, padahal kami tidak tahu menahu soal adanya demo yang dilakukan oleh penumpang akibat dilarangnya berlayar Kapal Ekpress Bahari 8B Gresik - Bawean," ujarnya.
"Soal kelebihan penumpang pada tanggal 9 oktober, sebenarnya tanggungjawab syahbandar. Tapi kenapa kok dilempar kepada kami. Padahal kapal berangkat, bila ada surat perintah pemberangkatan dari syahbandar," kata Kapten Yosis Pinansada.
"Sebenarnya kami jadi korban dari ketidakadilan yang ada, dimana penghargaan atas jasa yang sudah kami berikan seperti menolong penumpang dan ABK kapal Palangkaraya yang tenggelam. Sebenarnya bila tidak ada pertolongan, yang paling bertanggungjawab atas tenggelamnya kapal Palangkaraya adalah Adpel Gresik," paparnya kepada Media Bawean hari ini (3/1) diatas Kapal Ekpress Bahari 8B. (bst)
Posting Komentar