Media Bawean, 15 Januari 2009
Sumber : Berita Jatim
Reporter : Hardy
Gresik - Satu minggu ini, cuaca buruk masih terus terjadi di sekitar Pulau Bawean. Bahkan, akibat guyuran hujan yang lebat, juga mengakibatkan tanah longsor di pulau yang jaraknya sekitar 80 mil dari Gresik itu.
Imbasnya, jalur Tambak - Sangkapura di pula tersebut terputus. Tidak itu saja, rumah Sutiah (43), warga Dusun Lambatan, juga dikabarkan tertimbun akibat tanah longsor itu. Untungnya, peristiwa itu tidak menelan korban jiwa. Namun, sawah milik warga yang mencapai 10 hektar ikut tertimbun.
Menurut Ilham Sifa, Kepala Desa Tanjung Ori, akibat peristiwa itu aktivitas dan perekonomian warga lumpuh. "Sebab, jalan penghubung warga untuk bisa ke pasar terputus dan tidan bisa dilewati," katanya kepada beritajatim.com melalui ponselnya, Kamis (15/1/2009).
Sementara dari data yang diperoleh, sedikitnya 50 KK di Dusun Lambatan dan 75 KK di Dusun Labuhan disebutkan juga masuk daerah yang rawan longsor susulan.
Sedangkan akibat cuaca buruk yang sudah menyebabkan kapal tidak boleh berlayar, harga kebutuhan pokok kian melambung di Pulau Bawean.
Dia menuturkan, harga telur mencapai Rp 16.000 per kilogram, bensin Rp 7.500 per liter, minyak tanah Rp 6.000 dan solar Rp 6.000 per liter.
Di tempat terpisah, Kapolsek Tambak AKP Deddy Iskandar membantah bila jalur Sangkapura-Tambak terputus. Sebab, sebagian badan jalan masih bila dilalui mobil. "Longsor, tapi tidak parah," jawabnya. [ard/kun]
Sumber : Berita Jatim
Reporter : Hardy
Gresik - Satu minggu ini, cuaca buruk masih terus terjadi di sekitar Pulau Bawean. Bahkan, akibat guyuran hujan yang lebat, juga mengakibatkan tanah longsor di pulau yang jaraknya sekitar 80 mil dari Gresik itu.
Imbasnya, jalur Tambak - Sangkapura di pula tersebut terputus. Tidak itu saja, rumah Sutiah (43), warga Dusun Lambatan, juga dikabarkan tertimbun akibat tanah longsor itu. Untungnya, peristiwa itu tidak menelan korban jiwa. Namun, sawah milik warga yang mencapai 10 hektar ikut tertimbun.
Menurut Ilham Sifa, Kepala Desa Tanjung Ori, akibat peristiwa itu aktivitas dan perekonomian warga lumpuh. "Sebab, jalan penghubung warga untuk bisa ke pasar terputus dan tidan bisa dilewati," katanya kepada beritajatim.com melalui ponselnya, Kamis (15/1/2009).
Sementara dari data yang diperoleh, sedikitnya 50 KK di Dusun Lambatan dan 75 KK di Dusun Labuhan disebutkan juga masuk daerah yang rawan longsor susulan.
Sedangkan akibat cuaca buruk yang sudah menyebabkan kapal tidak boleh berlayar, harga kebutuhan pokok kian melambung di Pulau Bawean.
Dia menuturkan, harga telur mencapai Rp 16.000 per kilogram, bensin Rp 7.500 per liter, minyak tanah Rp 6.000 dan solar Rp 6.000 per liter.
Di tempat terpisah, Kapolsek Tambak AKP Deddy Iskandar membantah bila jalur Sangkapura-Tambak terputus. Sebab, sebagian badan jalan masih bila dilalui mobil. "Longsor, tapi tidak parah," jawabnya. [ard/kun]
Posting Komentar