Media Bawean, 9 Februari 2009
Sumber : SURYA
GRESIK | SURYA-Khairul Anwar, 37, nelayan Bawean selamat setelah dinyatakan hilang di lautan sejak Rabu (4/2) lalu. Warga Dusun Sawah Daya Desa Kotakusuma Kecamatan Sangkapura ini nyaris tewas jika tidak ditemukan Kapal MV Opal Ace, di perairan pulau Karang Jamuang, Jum’at (6/8).
Ketika rombongan Pemkab Gresik yang menjemputnya memakai Kapal Patroli (KP) 102 Ditpolair Polda Jatim, Minggu (8/2) tiba, Khairul masih terlihat shock. Kemudian sebelum pindah kapal ia pun memeluk sejumlah ABK Kapal MV Opal Ace. “Saya bersyukur akhirnya selamat,” kata Khairul, dengan wajah pucat.
Khairul tidak ingat persis kejadian yang menimpanya pada Rabu lalu, pukul 14.30 WIB. Dia hanya mengingat, tiba-tiba mesin perahu miliknya, berkekuatan 20 PK, ngadat. Tanpa diduga, bodi mesin pecah karena hantaman ombak. “Beruntung, perahu klotok yang saya tumpangi, masih utuh,” kata Khairul, di depan Sekda Gresik Husnul Khuluk.
Khairul mengaku meski cuaca buruk dirinya tetap melaut. Lantaran pekerjaan yang digelutinya sejak lulus SMA itulah yang menjadi sumber asap dapurnya tetap mengepul. “Saya sudah berlayar selama satu jam, saat mesin perahu pecah, “ kata Khairul.
Kendati mesin pecah dan terbalik, perahu klotoknya masih utuh. Tapi rasa takut pun melandanya. Maklum, ia hanya seorang diri di tengah laut. Sebotol air bersih bekal dari rumah, ditambah dua bungkus roti menjadi dewa penyelamat. “Saya minum air seteguk demi seteguk. Saat habis, saya minum air hujan yang turun,” katanya lirih.
Setelah sempat dua hari terapung, Khairul lega. Ketika tubuhnya melemah karena kedinginan, sebuah kapal kargo melintas dekat perahu yang ditumpanginya. Khairul hampir putus asa, sebab teriakan berulang kali meminta tolong tersapu deburan keras suara ombak. Bahkan, kapal itu nyaris menabrak perahu klotoknya.
Sejumlah ABK Kapal MV Opal Ace lantas menolongnya. Kapal kargo ini, berlayar hendak menuju Australia. Kapal itu, berangkat dari sebuah pelabuhan di Filiphina. “Kapal ini memuat pipa. Mau ke Australia,” ujar seorang ABK dengan logat Inggris bercampur Melayu.
Khairul sendiri nyaris tanpa luka. Hanya jempol jari tangan kirinya lecet karena terbentur kayu perahu. Meski begitu, Khairul akan menjalani perawatan selama dua hari di RSUD Ibna Sina Gresik, sebelum dipulangkan ke rumahnya. “ Untuk memulihkan kondisi fisik dan psikisnya akibat kejadian itu, “ kata Sekda Gresik Husnul Khuluk.
Diberitakan, Khairul dinyatakan hilang sejak Rabu (4/2) lalu. Nelayan ini berangkat pukul 10.00 WIB. Keluarga dan sejumlah warga desa tempat tinggal Khairul pun cemas saat Khairul belum kembali pulang pada pukul 17.00 WIB. Kejadian hilangnya Khairul lantas dilaporkan ke Polsek Sangkapura Bawean, Kamis (5/2). st3
Sumber : SURYA
GRESIK | SURYA-Khairul Anwar, 37, nelayan Bawean selamat setelah dinyatakan hilang di lautan sejak Rabu (4/2) lalu. Warga Dusun Sawah Daya Desa Kotakusuma Kecamatan Sangkapura ini nyaris tewas jika tidak ditemukan Kapal MV Opal Ace, di perairan pulau Karang Jamuang, Jum’at (6/8).
Ketika rombongan Pemkab Gresik yang menjemputnya memakai Kapal Patroli (KP) 102 Ditpolair Polda Jatim, Minggu (8/2) tiba, Khairul masih terlihat shock. Kemudian sebelum pindah kapal ia pun memeluk sejumlah ABK Kapal MV Opal Ace. “Saya bersyukur akhirnya selamat,” kata Khairul, dengan wajah pucat.
Khairul tidak ingat persis kejadian yang menimpanya pada Rabu lalu, pukul 14.30 WIB. Dia hanya mengingat, tiba-tiba mesin perahu miliknya, berkekuatan 20 PK, ngadat. Tanpa diduga, bodi mesin pecah karena hantaman ombak. “Beruntung, perahu klotok yang saya tumpangi, masih utuh,” kata Khairul, di depan Sekda Gresik Husnul Khuluk.
Khairul mengaku meski cuaca buruk dirinya tetap melaut. Lantaran pekerjaan yang digelutinya sejak lulus SMA itulah yang menjadi sumber asap dapurnya tetap mengepul. “Saya sudah berlayar selama satu jam, saat mesin perahu pecah, “ kata Khairul.
Kendati mesin pecah dan terbalik, perahu klotoknya masih utuh. Tapi rasa takut pun melandanya. Maklum, ia hanya seorang diri di tengah laut. Sebotol air bersih bekal dari rumah, ditambah dua bungkus roti menjadi dewa penyelamat. “Saya minum air seteguk demi seteguk. Saat habis, saya minum air hujan yang turun,” katanya lirih.
Setelah sempat dua hari terapung, Khairul lega. Ketika tubuhnya melemah karena kedinginan, sebuah kapal kargo melintas dekat perahu yang ditumpanginya. Khairul hampir putus asa, sebab teriakan berulang kali meminta tolong tersapu deburan keras suara ombak. Bahkan, kapal itu nyaris menabrak perahu klotoknya.
Sejumlah ABK Kapal MV Opal Ace lantas menolongnya. Kapal kargo ini, berlayar hendak menuju Australia. Kapal itu, berangkat dari sebuah pelabuhan di Filiphina. “Kapal ini memuat pipa. Mau ke Australia,” ujar seorang ABK dengan logat Inggris bercampur Melayu.
Khairul sendiri nyaris tanpa luka. Hanya jempol jari tangan kirinya lecet karena terbentur kayu perahu. Meski begitu, Khairul akan menjalani perawatan selama dua hari di RSUD Ibna Sina Gresik, sebelum dipulangkan ke rumahnya. “ Untuk memulihkan kondisi fisik dan psikisnya akibat kejadian itu, “ kata Sekda Gresik Husnul Khuluk.
Diberitakan, Khairul dinyatakan hilang sejak Rabu (4/2) lalu. Nelayan ini berangkat pukul 10.00 WIB. Keluarga dan sejumlah warga desa tempat tinggal Khairul pun cemas saat Khairul belum kembali pulang pada pukul 17.00 WIB. Kejadian hilangnya Khairul lantas dilaporkan ke Polsek Sangkapura Bawean, Kamis (5/2). st3
Posting Komentar