Media Bawean, 23 Februari 2008
Bila kita mengingat tempoe doelo, banyak orang-orang asal Pulau Bawean dalam pelayaran keberbagai penjuru dunia, termasuk dalam negeri. Tujuannya adalah berdagang, seperti menjual anyaman tikar khas Bawean dan lain-lain.
Dalam sambutannya KH. Tauhidullah Badri menyatakan, "Orang-orang Bawean identik dengan profesi dagang, seperti Kakek Jufari adalah pedagang. Adanya orang Bawean dimana-mana termasuk di Kraksaan, Alhamdulillah bisa memberikan kemanfaatan sehingga ada Pondok Pesantren Badridduja," katanya.
"Bukan hanya Badridduja, termasuk sekarang berdirinya Pondok Pesantren Al Masduqiah adalah bagian dari kemanfaatan orang Bawean," ujar Pengasuh Ponpes Badridduja.
Ponpes Badridduja yang didirikan oleh KH. Badri Masduqi (Almarhum) memiliki hubungan khusus dengan orang Bawean, mengingat isteri Beliau adalah Ibu Nyai Hj. Maryamah (Almarhumah) berasal dari Kebuntelukdalam Sangkapura Pulau Bawean. (bst)
Dalam sambutannya KH. Tauhidullah Badri menyatakan, "Orang-orang Bawean identik dengan profesi dagang, seperti Kakek Jufari adalah pedagang. Adanya orang Bawean dimana-mana termasuk di Kraksaan, Alhamdulillah bisa memberikan kemanfaatan sehingga ada Pondok Pesantren Badridduja," katanya.
"Bukan hanya Badridduja, termasuk sekarang berdirinya Pondok Pesantren Al Masduqiah adalah bagian dari kemanfaatan orang Bawean," ujar Pengasuh Ponpes Badridduja.
Ponpes Badridduja yang didirikan oleh KH. Badri Masduqi (Almarhum) memiliki hubungan khusus dengan orang Bawean, mengingat isteri Beliau adalah Ibu Nyai Hj. Maryamah (Almarhumah) berasal dari Kebuntelukdalam Sangkapura Pulau Bawean. (bst)
Posting Komentar