Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Warga Bawean KalutKRI Teluk Kupang Tenggelam

Warga Bawean KalutKRI Teluk Kupang Tenggelam

Posted by Media Bawean on Senin, 09 Februari 2009

Media Bawean, 9 Februari 2009


Sumber : Duta Masyarakat

GRESIK - Cuaca buruk hingga mengakibatkan terputusnya jalur transportasi laut Bawean-Gresik sejak sepekan ini, membuat perekonomian di Pulau Bawean terganggu. Tak pelak, warga Bawean pun kalut. Mereka nekat memborong sembako untuk persiapan, bila terjadi krisis di Pulau Bawean sehubungan tak adanya kapal.

Sementara itu, nasib KRI Teluk Kupang-582 yang hendak mengevakuasi nelayan warga Bawean yang diselamatkan oleh kapal Australia di pulau Nyamukan (pulau karang Jamuang) hampir tenggelam di perairan Buih Lima wilayah lepas pantai antara Pulau Madura dan Pulau Jawa. Di tengah guyuran hujan dan gelombang tinggi, Ahad (8/2) kemarin, KRI Slamet Riyadi dan Kapal Kutilang Milik Pertamina tengah melakukan evakuasi ABK Kapal milik TNI AL tersebut.

"Semua ABK kapal selamat. Nelayan juga sehat," kata Suhaimi, camat Sangkapura Bawean melalui Kadishub Gresi Ir Hari Sucipto, Ahad (8/2) lewat SMS.

Rencananya, KRI Teluk Kupang hendak mengevakuasi nelayan asal Bawean itu malam pukul 02.00 WIB tetapi dibatalkan lantaran cuaca buruk sehingga ditunda pagi pukul 04.00 WIB. Namun, naas bagi KRI Teluk Sampit sekitar pukul 06.00 WIB pagi bocor akibat dihantam gelombang dan akhirnya tenggelam.

"Kapal Australia (yang menemukan Khoirul Anwar, nelayan asal Sawahmulyo Bawean) sendiri tidak berani menurunkan sekocinya karena gelombang setinggi 3-5 meter," tandasnya.

Terkait tenggelamnya KRI Teluk Kupang diakuinya. Namun, pihaknya juga belum bisa memastikan posisi tenggelamnya kapal yang tengah dievakuasi tersebut. "Mungkin langsung ke pelabuhan perak karena yang evakuasi Lantamal Surabaya," kata Tedy, panggilan akrabnya.

Sementara Tim SAR Lanudal Surabaya mengirimkan satu helikopter ke Pulau Bawean-Gresik untuk mengevakuasi warga Bawean yang sakit keras dan perempuan yang hendak melahirkan. Rencananya kedua pasien tersebut akan di bawa ke rumah sakit di Surabaya

Ibu hamil yang segera melahirkan itu adalah Agustin (27), warga Desa Daun Kecamatan Sangkapura, sekarang masih dirawat di Puskesmas Sangkapura selama empat hari. "Sekarang masih dalam koordinasi, rencanya akan berangkat dari Juanda langsung membawa pasien ke RS di Surabaya," kata Sastro Soewito, wakil Bupati Gresik, Ahad (8/2).

Sedangkan, salah seorang warga Bawean yang kabarnya mengalami sakit keras hingga siang kemarin, belum bisa diketahui identitasnya. Namun menurut informasi dari Bawean, mereka adalah TKI yang sedang pulang ke kampung untuk menengok keluarganya. Tetapi, setelah satu pekan belum ada kapal yang berani berlayar sudah jatuh sakit. "Informasi sementara seperti itu," terang Wito.

Terkait bantuan dari Lanudal hanya bersifat kondisi darurat yang harus segera mendapat pertolongan. "Dari keluarga yang sakit bersedia membantu bahan bakarnya, pokoknya yang penting mereka selamat dulu," kata Wabup saat menerima sejumlah warga Bawean yang masih terisolir di Gresik di rumah dinasnya.

Personel TNI-AL dari Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) berupaya mengangkat dan menarik KRI Teluk Kupang-582 yang bocor dan hampir tenggelam di Bui-4 perairan barat Surabaya.

"Personel Koarmatim saat ini berupaya memompa kapal, termasuk memasukkan drum agar kapal terangkat. Setelah itu akan dilakukan pengelasan pada pintu (rampa) kapal yang bocor," kata Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Toni Syaiful di Surabaya, Ahad (8/2).

KRI Kupang dengan komandan, Kapten Laut (P) Suyadi, yang hendak menolong nelayan yang perahunya tenggelam, mengalami bocor setelah dihantam ombak besar dan arus deras di perairan barat Surabaya, Sabtu (7/2) malam.

Menurut Kadispen, kapal buatan PT PAL, Surabaya 1978 itu tergolong masih bagus dan layak operasi. Namun, karena kuatnya ombak, kapal dengan panjang 36,27 meter dan lebar 9,7 meter dengan bobot 370 ton itu rampanya bergeser dan ada yang bocor sehingga kapal kemasukan air.

"Komandan kapal beserta ABK sudah melakukan upaya penyelamatan sesuai prosedur dengan memompa air. Namun, karena malam hari, upaya itu tidak banyak membantu," katanya.

Akhirnya komandan kapal berupaya membawa kapal ke perairan yang lebih dangkal agar tidak tenggelam. Hingga kini belum diperoleh kepastian kapan kapal yang dalam kondisi miring itu bisa digiring ke pangkalannya di Surabaya.

Jatim Waspadai Laut Pasang

Air laut pasang tertinggi terjadi di sepanjang pesisir utara Propinsi Jawa Timur pada 8-10 Pebruari 2009, menurut petugas Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Maritim, Tanjung Perak, Surabaya, Sinta Andayani. "Air laut pasang di utara Jatim yang akan berkisar antara 110 cm hingga 160 cm merupakan yang tertinggi selama bulan Februari 2009," katanya di Surabaya, Ahad (8/2).

Ia menyebutkan, ketinggian air laut pasang di sepanjang pesisir utara Surabaya sampai ke Gresik pada Minggu malam sekitar pukul 20.00 WIB mencapai 160 cm. Ketika surut pada Senin (9/2) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB ketinggian air laut pasang di wilayah itu mencapai 120 cm. Di pesisir timur Surabaya menuju Sidoarjo pada pukul 20.00 akan mencapai 112 cm dan pada saat surut esok harinya pada pukul 03.00 WIB mencapai 110 cm.

"Tingginya air laut pasang ini sangat berpotensi menyebabkan banjir di kawasan pesisir Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo," kata Sinta. Selain wilayah pesisir, ketinggian air laut pasang yang mencapai lebih dari 110 sentimeter juga akan menyebabkan banjir, terutama jika pada saat bersamaan terjadi hujan deras. "Secara otomatis kalau air laut pasang di atas 110 cm, maka air hujan yang masuk ke sungai tidak bisa dibuang ke laut. Ini yang mengakibatkan sungai meluap," katanya. Menurut prakiraan BMG Maritim, beberapa kawasan di pesisir utara Pulau Jawa berpeluang turun hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi. (dik/ra/rn)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean