Media Bawean, 24 April 2009
Sumber : Suara Merdeka
REMBANG - Jumlah kapal cantrang yang melaut pasca gencarnya razia surat ijin di perairan Laut Jawa diperkirakan menurun drastis. Dari pantauan Suara Merdeka di jembatan jetty sebelah utara Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasikagung Rembang kemarin, puluhan kapal cantrang terlihat diparkir. Hanya satu-dua kapal cantrang saja yang berani melaut karena memiliki surat ijin lengkap.
Serka Sudharto, salah satu penjaga Pos Marinir Keamanan Laut (Kamla) Rembang membenarkan hingga kemarin siang hanya ada dua kapal dari puluhan unit yang bersandar di jembatan jetty sebelah utara PPP Tasikagung. Awak kapalnya lapor akan melaut.
Sehari sebelumnya, ada empat kapal cantrang yang melaporkan hendak melaut. ”Biasanya setiap hari ada tujuh hingga 10 kapal cantrang yang melapor hendak melaut. Sekarang hanya ada dua kapal yang melapor hendak melaut. Kami tidak tahu apakah penurunan kapal cantrang yang melaut ini karena adanya razia atau bukan,” terangnya.
Tiyoso, salah seorang anak buah kapal (ABK) cantrang mengatakan, sedikitnya jumlah kapal yang melaut memang disebabkan razia surat izin di perairan Laut Jawa. Dia menambahkan ABK tidak berani melaut bila surat izin untuk sudah lengkap. ”Kalau izin belum lengkap, kami justru yang ketakutan dan tidak tenang selama melaut. Karenanya kami menunggu sampai surat izin lengkap dulu baru melaut,” katanya.
Risiko Besar
Jayadi pemilik kapal juga mengatakan hanya akan memberangkatkan kapal yang memiliki izin melaut lengkap. ”Kalau izin tidak lengkap, risikonya besar,” ucap dia.
Tiyoso yang baru beberapa hari turun dari laut menambahkan, razia oleh aparat paling gencar terjadi di sebelah timur Pulau Bawean. ”Karena razia berada di sebelah timur, ABK saat ini hanya berani menabur jalan di sebelah barat Pulau Bawean. Konsekuensinya, hasil tangkapan bisa turun. Karena ikan lebih banyak berada di sebelah timur pulau,” jelas warga Batangan Kabupaten Pati ini.
Dia mengutarakan beberapa kawannya yang telanjur melaut di sebelah timur pulau Bawean saat ini memilih berlindung ke pulau kecil atau mendarat di Kalimantan. (H19-54)
Sumber : Suara Merdeka
REMBANG - Jumlah kapal cantrang yang melaut pasca gencarnya razia surat ijin di perairan Laut Jawa diperkirakan menurun drastis. Dari pantauan Suara Merdeka di jembatan jetty sebelah utara Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasikagung Rembang kemarin, puluhan kapal cantrang terlihat diparkir. Hanya satu-dua kapal cantrang saja yang berani melaut karena memiliki surat ijin lengkap.
Serka Sudharto, salah satu penjaga Pos Marinir Keamanan Laut (Kamla) Rembang membenarkan hingga kemarin siang hanya ada dua kapal dari puluhan unit yang bersandar di jembatan jetty sebelah utara PPP Tasikagung. Awak kapalnya lapor akan melaut.
Sehari sebelumnya, ada empat kapal cantrang yang melaporkan hendak melaut. ”Biasanya setiap hari ada tujuh hingga 10 kapal cantrang yang melapor hendak melaut. Sekarang hanya ada dua kapal yang melapor hendak melaut. Kami tidak tahu apakah penurunan kapal cantrang yang melaut ini karena adanya razia atau bukan,” terangnya.
Tiyoso, salah seorang anak buah kapal (ABK) cantrang mengatakan, sedikitnya jumlah kapal yang melaut memang disebabkan razia surat izin di perairan Laut Jawa. Dia menambahkan ABK tidak berani melaut bila surat izin untuk sudah lengkap. ”Kalau izin belum lengkap, kami justru yang ketakutan dan tidak tenang selama melaut. Karenanya kami menunggu sampai surat izin lengkap dulu baru melaut,” katanya.
Risiko Besar
Jayadi pemilik kapal juga mengatakan hanya akan memberangkatkan kapal yang memiliki izin melaut lengkap. ”Kalau izin tidak lengkap, risikonya besar,” ucap dia.
Tiyoso yang baru beberapa hari turun dari laut menambahkan, razia oleh aparat paling gencar terjadi di sebelah timur Pulau Bawean. ”Karena razia berada di sebelah timur, ABK saat ini hanya berani menabur jalan di sebelah barat Pulau Bawean. Konsekuensinya, hasil tangkapan bisa turun. Karena ikan lebih banyak berada di sebelah timur pulau,” jelas warga Batangan Kabupaten Pati ini.
Dia mengutarakan beberapa kawannya yang telanjur melaut di sebelah timur pulau Bawean saat ini memilih berlindung ke pulau kecil atau mendarat di Kalimantan. (H19-54)
Posting Komentar