Media Bawean, 17 Mei 2009
Pak Sabi (65 th.) biasa dipanggil orang, ternyata bisa hidup sendirian di hutan tanpa ada orang lain sebagai tetangganya.
Dulu Pak Sabi punya seorang isteri dan anak, tapi isterinya sudah meninggal dunia, sedangkan anak-anaknya sudah bertempat tinggal di negeri jiran (Malaysia : Red.). Hidup sebatangkara, jelas menanak dan mencuci pun dilakukan sendiri, tanpa ada interaksi dengan manusia lainnya.
Saat Media Bawean mengajak Pak Sabi untuk berkunjung ke rumahnya, di hutan antara Guungteguh dan Balikterus ini ternyata beliau tidak berkenan dan menyatakan malu. Kehidupan Pak Sabi dihutan termasuk langka, tapi di Pulau Bawean selain Pak Sabi masih banyak yang kehidupannya sebatangkara di hutan Pulau Bawean. (bst)
Dulu Pak Sabi punya seorang isteri dan anak, tapi isterinya sudah meninggal dunia, sedangkan anak-anaknya sudah bertempat tinggal di negeri jiran (Malaysia : Red.). Hidup sebatangkara, jelas menanak dan mencuci pun dilakukan sendiri, tanpa ada interaksi dengan manusia lainnya.
Saat Media Bawean mengajak Pak Sabi untuk berkunjung ke rumahnya, di hutan antara Guungteguh dan Balikterus ini ternyata beliau tidak berkenan dan menyatakan malu. Kehidupan Pak Sabi dihutan termasuk langka, tapi di Pulau Bawean selain Pak Sabi masih banyak yang kehidupannya sebatangkara di hutan Pulau Bawean. (bst)
Posting Komentar