Media Bawean, 28 Juli 2009
Sumber : http://www.ugm.ac.id/
Salah satu alumnus lain yang disebutkan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dalam sambutannya di acara wisuda lulusan Pascasarjana UGM jenjang Spesialis, S2, dan S3 Periode IV Tahun Akademik 2008/2009 di Graha Sabha Pramana, Selasa (28/7) adalah Ilham Syifa, lulusan S2 Sosiologi Fisipol yang masih berusia 32 tahun. Menurut Sudjarwadi, Ilham berhasil menepis godaan untuk berkarir di kota besar dan memutuskan untuk mendarmabaktikan ilmu bagi desa kelahirannya, yakni sebagai Kepala Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik.
Desa Tanjungori berlokasi di Pulau Bawean, yang harus ditempuh dengan kapal ferry selama 3,5 jam dari Pelabuhan Tanjung Emas, dan hanya tersedia satu kapal setiap dua hari. Dengan listrik yang diatur secara bergiliran dan dengan tunjangan sebesar Rp400.000,00 per bulan yang diberikan setiap 6 bulan, Pak Lurah Ilham melaksanakan kebijakan KTP gratis bagi warganya.
“Karena penduduk desa miskin tersebut masih menganggap bahwa pak lurah memiliki gaji yang besar, maka ia pun harus sering merogoh kocek pribadinya untuk memenuhi permintaan-permintaan warga,” kata Rektor berkisah.
Disampaikan Rektor, apa yang dilakukan para alumnus telah memperlihatkan visi Universitas Gadjah Mada mulai mewujud dan di sisi lain, Universitas Gadjah Mada ternyata memang tidak pernah berubah. “Setiap langkah yang kita buat, setiap prestasi yang kita raih, dan setiap pengakuan yang kita dapatkan, hanya diperuntukkan bagi kepentingan dan kemakmuran bangsa,” katanya.
Lebih jauh Sudjarwadi menjelaskan apa yang dilakukan alumni telah tertanam nilai-nilai kegadjahmadaan yang berakar pada Pancasila. Nilai-nilai itu pula yang membimbing segenap sivitas akademika Universitas Gadjah Mada untuk mampu berprestasi dunia, tetapi tetap berorientasi pada kepentingan dan kemakmuran bangsa. “Karena nilai-nilai itulah, maka selama hampir 60 tahun kiprah Universitas Gadjah Mada, selama itu pulalah lulusan kita sangat dikenal memiliki karakter yang low profile, high performance,” ujarnya.
(Humas UGM/Gusti Grehenson)
Sumber : http://www.ugm.ac.id/
Salah satu alumnus lain yang disebutkan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dalam sambutannya di acara wisuda lulusan Pascasarjana UGM jenjang Spesialis, S2, dan S3 Periode IV Tahun Akademik 2008/2009 di Graha Sabha Pramana, Selasa (28/7) adalah Ilham Syifa, lulusan S2 Sosiologi Fisipol yang masih berusia 32 tahun. Menurut Sudjarwadi, Ilham berhasil menepis godaan untuk berkarir di kota besar dan memutuskan untuk mendarmabaktikan ilmu bagi desa kelahirannya, yakni sebagai Kepala Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik.
Desa Tanjungori berlokasi di Pulau Bawean, yang harus ditempuh dengan kapal ferry selama 3,5 jam dari Pelabuhan Tanjung Emas, dan hanya tersedia satu kapal setiap dua hari. Dengan listrik yang diatur secara bergiliran dan dengan tunjangan sebesar Rp400.000,00 per bulan yang diberikan setiap 6 bulan, Pak Lurah Ilham melaksanakan kebijakan KTP gratis bagi warganya.
“Karena penduduk desa miskin tersebut masih menganggap bahwa pak lurah memiliki gaji yang besar, maka ia pun harus sering merogoh kocek pribadinya untuk memenuhi permintaan-permintaan warga,” kata Rektor berkisah.
Disampaikan Rektor, apa yang dilakukan para alumnus telah memperlihatkan visi Universitas Gadjah Mada mulai mewujud dan di sisi lain, Universitas Gadjah Mada ternyata memang tidak pernah berubah. “Setiap langkah yang kita buat, setiap prestasi yang kita raih, dan setiap pengakuan yang kita dapatkan, hanya diperuntukkan bagi kepentingan dan kemakmuran bangsa,” katanya.
Lebih jauh Sudjarwadi menjelaskan apa yang dilakukan alumni telah tertanam nilai-nilai kegadjahmadaan yang berakar pada Pancasila. Nilai-nilai itu pula yang membimbing segenap sivitas akademika Universitas Gadjah Mada untuk mampu berprestasi dunia, tetapi tetap berorientasi pada kepentingan dan kemakmuran bangsa. “Karena nilai-nilai itulah, maka selama hampir 60 tahun kiprah Universitas Gadjah Mada, selama itu pulalah lulusan kita sangat dikenal memiliki karakter yang low profile, high performance,” ujarnya.
(Humas UGM/Gusti Grehenson)
Posting Komentar