Media Bawean, 10 September 2009
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Sudah empat kali Romli Abdus Sholeh gagal berangkat ke Pulau Bawean. Pasalnya, tiket kapal penyeberangan Gresik-Bawean selalu ludes saat dia antre. Pria 50 tahun asal Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, itu pun berharap Sabtu depan bisa pulang ke Pulau Bawean.
"Saya mohon kepada Pak Bupati untuk menertibkan penjualan tiket kapal," ujar guru asal pulau yang berjarak 80 mil laut dari Kota Gresik itu pada Selasa (8/9).
Kemarin (9/9) Bupati Gresik Robbach Ma'sum melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kapal cepat Ekspres Bahari (EB) 8B. Di dalam kapal, bupati kembali menegaskan komitmen bahwa pihaknya tidak akan menoleransi praktik percaloan tiket kapal.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolres (AKBP Mohammad Iqbal, Red) untuk menindak para calo tiket," ujar bupati yang juga ketua Dewan Syura DPC PKB Gresik tersebut.
Sementara itu, Ketua Badan Pembina Transportasi Daerah (BPTD) Gresik Husnul Khuluq mengatakan, hasil rapat koordinasi yang membahas masalah angkutan antarpulau Gresik-Bawean memutuskan bahwa pembelian tiket kapal harus disertai identitas diri, bisa KTP, SIM, atau paspor. "Penggunaan identitas ini untuk meminimalisasi calo," ujar Khuluq yang juga Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Gresik itu.
Selain itu, BPTD memutuskan tiket kapal penyeberangan Gresik-Bawean tidak naik selama Lebaran. Harga tiket masih berdasar Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 8/2009. Dalam perbup tersebut, kelas ekonomi dewasa Rp 110.000, pelajar dan anak-anak Rp 90.000.
Eksekutif dewasa Rp 125.000 serta eksekutif pelajar dan anak-anak Rp 100.000. Tiket VIP dewasa Rp 150.000 serta VIP pelajar dan anak Rp 120.000. "Kami tidak berani menaikkan, Mas!" ujar mualim I KM Ekspres Bahari Surman. (yad/ib)
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Sudah empat kali Romli Abdus Sholeh gagal berangkat ke Pulau Bawean. Pasalnya, tiket kapal penyeberangan Gresik-Bawean selalu ludes saat dia antre. Pria 50 tahun asal Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, itu pun berharap Sabtu depan bisa pulang ke Pulau Bawean.
"Saya mohon kepada Pak Bupati untuk menertibkan penjualan tiket kapal," ujar guru asal pulau yang berjarak 80 mil laut dari Kota Gresik itu pada Selasa (8/9).
Kemarin (9/9) Bupati Gresik Robbach Ma'sum melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kapal cepat Ekspres Bahari (EB) 8B. Di dalam kapal, bupati kembali menegaskan komitmen bahwa pihaknya tidak akan menoleransi praktik percaloan tiket kapal.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolres (AKBP Mohammad Iqbal, Red) untuk menindak para calo tiket," ujar bupati yang juga ketua Dewan Syura DPC PKB Gresik tersebut.
Sementara itu, Ketua Badan Pembina Transportasi Daerah (BPTD) Gresik Husnul Khuluq mengatakan, hasil rapat koordinasi yang membahas masalah angkutan antarpulau Gresik-Bawean memutuskan bahwa pembelian tiket kapal harus disertai identitas diri, bisa KTP, SIM, atau paspor. "Penggunaan identitas ini untuk meminimalisasi calo," ujar Khuluq yang juga Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Gresik itu.
Selain itu, BPTD memutuskan tiket kapal penyeberangan Gresik-Bawean tidak naik selama Lebaran. Harga tiket masih berdasar Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 8/2009. Dalam perbup tersebut, kelas ekonomi dewasa Rp 110.000, pelajar dan anak-anak Rp 90.000.
Eksekutif dewasa Rp 125.000 serta eksekutif pelajar dan anak-anak Rp 100.000. Tiket VIP dewasa Rp 150.000 serta VIP pelajar dan anak Rp 120.000. "Kami tidak berani menaikkan, Mas!" ujar mualim I KM Ekspres Bahari Surman. (yad/ib)
Posting Komentar