Media Bawean, 9 April 2010
Nama Daun berasal dari banyaknya pohon daun atau nipah yang tumbuh, kemudian dibuat pemukiman penduduk sehingga dinamakan kampung Daun.
KH. Badrussurur ditanyakan darimana penduduk Daun asal usulnya? ternyata bingung untuk menjawabnya, "yach dari Daun itun sendiri, sebab orang Daun memiliki bahasa lain daripada yang lain, sebab bahasa tersendiri di Pulau Bawean," katanya.
Kenapa di Daun tidak ada bahasa halus? "Karena bahasa Daun adalah bahasa Daun yaitu orginal, tidak bisa dirubah tetap satu bahasa Daun," jawabnya.
"Orang Daun dikenal ramah dan selalu menghormati siapapun yang datang kesana, termasuk agamis dengan aktifnya jamaah pengajian sehingga jarang ditemukan wanita berpakain minor. Bila ada kaum ibu berpakaian kurang layak, yang menegurnya adalah anaknya sendiri," terangnya.
"Saya berharap agar warga Daun di Malaysia dan Singapore bisa membentuk persatuan seperti kampung-kampung lainnya, seperti persatuan gelam, persatuan pekalongan dan lain-lain," harapan Kyai. (bst)
Posting Komentar