Media Bawean, 25 April 2010
Media Bawean kemarin siang (24/4) menjenguk Asbani (45 th.) warga Panyelpangan desa Kepuhlegundi Kecamatan Tambak sebagai korban pembacokan yang dilakukan oleh tersangka bernama Amir (30 Th.) di Puskesmas Sangkapura.
Melihat kondisi korban sedang terbaring lemas diranjang Puskesmas Sangkapura, terlihat banyak luka bekas tusukan senjata tajam parang dibagian depan dan belakang tubuhya. Bekas luka tidak bisa terhitung, terlihat bekas jahitan pada bagian badannya.
Salamah (40 Th.) isteri Asbani mengatakan, "Sebenarnya peristiswa pembacokan yang dilakukan Amir berawal dari hal sepeleh dan kejadiannya dua bulan lalu, yaitu anak Asbani disenggol Amir saat mencabut bulu ayam, kemudian anak Asbani menangis dan dipukul oleh Amir," katanya.
"Kemarin malam (23/4) jam 23.00 WIB. Amir masuk kedalam rumah, langsung menusukkan clurit kebadan suamiku bertubi-tubi, kemudian suamiku keluar rumah meminta tolong pada kakak disebelah rumah. Ternyata Amir menancapkan clurit yang dipegangnya, kurang puas berlanjut mengambil parang dengan menusuk-nusukkan ke badan suamiku didepan pintu rumah kakak, " jelasnya.
"Setelah Amir melakukan penusukan berulang-ulang ke tubuh suamiku dengan luka parah, baru dapat pertolongan dari saudara dan tetangga rumah," paparnya.
Bagaimana dengan proses hukum atas kejadian yang menimpa suami? "Saya mengharap kasus ini berlanjut, khawatir bila Amir dilepas akan memakan banyak korban lagi, sebab waktu dilerai mau menusuk pada orang yang melerainya,"jawab Salamah isteri Asbani yang dikaruniai anak sebanyak 7 orang.
Kapolsek Tambak, AKP. Didik Wahyudi, SH. dihubungi Media Bawean, mengatakan, "Proses hukum tetap lanjut dan tersangka akan segera dikirim ke Gresik,"ujarnya.
Sedangkan Dokter Syafik sebagai Kepala UPTD Puskesmas Sangkapura mengatakan kondisi pasien perlu perawatan medis lebih lanjut. (bst)
Melihat kondisi korban sedang terbaring lemas diranjang Puskesmas Sangkapura, terlihat banyak luka bekas tusukan senjata tajam parang dibagian depan dan belakang tubuhya. Bekas luka tidak bisa terhitung, terlihat bekas jahitan pada bagian badannya.
Salamah (40 Th.) isteri Asbani mengatakan, "Sebenarnya peristiswa pembacokan yang dilakukan Amir berawal dari hal sepeleh dan kejadiannya dua bulan lalu, yaitu anak Asbani disenggol Amir saat mencabut bulu ayam, kemudian anak Asbani menangis dan dipukul oleh Amir," katanya.
"Kemarin malam (23/4) jam 23.00 WIB. Amir masuk kedalam rumah, langsung menusukkan clurit kebadan suamiku bertubi-tubi, kemudian suamiku keluar rumah meminta tolong pada kakak disebelah rumah. Ternyata Amir menancapkan clurit yang dipegangnya, kurang puas berlanjut mengambil parang dengan menusuk-nusukkan ke badan suamiku didepan pintu rumah kakak, " jelasnya.
"Setelah Amir melakukan penusukan berulang-ulang ke tubuh suamiku dengan luka parah, baru dapat pertolongan dari saudara dan tetangga rumah," paparnya.
Bagaimana dengan proses hukum atas kejadian yang menimpa suami? "Saya mengharap kasus ini berlanjut, khawatir bila Amir dilepas akan memakan banyak korban lagi, sebab waktu dilerai mau menusuk pada orang yang melerainya,"jawab Salamah isteri Asbani yang dikaruniai anak sebanyak 7 orang.
Kapolsek Tambak, AKP. Didik Wahyudi, SH. dihubungi Media Bawean, mengatakan, "Proses hukum tetap lanjut dan tersangka akan segera dikirim ke Gresik,"ujarnya.
Sedangkan Dokter Syafik sebagai Kepala UPTD Puskesmas Sangkapura mengatakan kondisi pasien perlu perawatan medis lebih lanjut. (bst)