Media Bawean, 24 September 2010
Jalan lingar Pulau Bawean yang menghubungkan Daun - Sangkapura, hari ini (jum'at, 24/9), putus total sehubungan kondisi hujan lebat jalan jadi licin. Beresiko besar bagi pengendara sepeda motor dan mobil, bila memaksa melewati jalan penuh tumpukan tanah yang licin.
Salah satu pengendara menuturkan kepada Media Bawean, bahwa ketika melewati jalan sepertinya setir sepeda motor tidak bisa dikendalikan. "Saat turun dari tanjakan dijalan Tunggangan ternyata rem tidak berfungsi tetap jalan sendiri, sangat berbahaya untuk dilewatinya," katanya.
Lukman warga Pulau Gili, datang menjemput saudaranya datang berlayar tidak berani melewati jalan lingkar Bawean dengan alasan licin. "Biar lambat asal selamat, daripada cepat berisiko mengancam keselamatan dijalan," ujarnya.
Sebagai alternatif bagi warga dari Sidogedungbatu dan Kebuntelukdalam melewati jalan kampung Laccar, Kali Malang, terus ke Balikbak Hilir, demikian juga dari Daun menuju Balikbak Hilir terus, selanjutnya ke Balikbak Gunung, terus Gunung Soka, turun ke Gunung Teguh sampai di Sangkapura.
Alfan Mujib warga Daun di Batam menghubungi Media Bawean via ponselnya, menyayangkan kondisi perbaikan jalan yang memutuskan roda perekonomian. "Seharusnya sebelum proyek dikerjakan dampaknya difikirkan, sehingga tidak menganggu pengguna jalan raya di Pulau Bawean," jelasnya.
"Berapa besar kerugian warga dengan putusnya jalan? Bila menggunakan jalan alternatif berapa lama untuk sampai ditujuan?," tanyanya dengan tegas.
Kepala UPTD PU Bawean, M. Zen merespon kondisi putusnya jalan menghubungkan antara Daun dan Sangkapura, mengatakan, "Sebenarnya,hari ini (24/9) sudah diperintahkan untuk memasang paving dijalan yang parah, tetapi kondisi hujan lebat seharian sehingga tidak bisa bekerja optimal,"terangnya.
"Harapannya kepada semua pengguna jalan agar memaklumi dengan kondisi alam seperti hujan, sebab jalan sementara dalam perbaikan,"paparnya. (bst)
Posting Komentar