Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Nasibku, Santri Jadi Pelaut

Nasibku, Santri Jadi Pelaut

Posted by Media Bawean on Sabtu, 09 Oktober 2010

Media Bawean, 9 Oktober 2010

M. Mujib dilahirkan di desa Grejek Tambak Pulau Bawean tahun 1954. Tahun 1969 sampai 1975 nyantri di Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang. Menikah di Jakarta dengan cewek idamannya asal Grejek tahun 1979.

"Sebenarnya cukup lama mondok di Ponpes Darul Ulum Peterongan Jombang, mulai tahun 1969 sampai 1975, keluar dari pondok langsung memutuskan diri pergi ke Jakarta untuk menjadi pelaut," katanya.

"Diterima sebagai pelaut, banyak negara-negara sudah dikunjungi selama bekerja di kapal asing. Alhamdulillah tahun 1980 diterima sebagai PNS bekerja di kapal milik Pertamina,"ujarnya.

"Mungkin sudah nasib, nenek moyang kita sebagai pelaut sehingga ditakdirkan pula menjadi pelaut. Diterima PNS sebagai pekerja laut, sedangkan banyak teman diterima sebagai PNS tetapi sebagai guru,"terangnya.

Menurut M. Mujib, sebenarnya lebih enak bekerja sebagai pelaut kapal negara sendiri daripada berkerja di kapal asing. Alasannya, bisa mengunjungi keluarga setiap saat, sedangkan kapal asing sangat sulit disebabkan terikat dengan kontrak kerja.

"Meskipun gaji rupiah, ternyata hidup bersama keluarga lebih tenang dan bahagia. Daripada gaji tinggi dengan memakai mata uang dollar tetapi harus meninggalkan keluarga," terangnya. (bst)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean