Media Bawean, 17 Februari 2011
KH. Nasir Maktub sebagai Pengasuh Pondok Pesantren An-Nasiriyah Guntung, Sidogedungbatu, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik dalam ceramah maulid, (16/2/2011) di Mushollah Lautgelur menyimpulkan kerusakan bangsa Indonesia diakibatkan oleh rakyatnya sendiri.
Kerusakan bangsa Indonesia, menurut KH. Nasir sudah tergolong penyakit berat yang sulit disembuhkan dalam waktu singkat sehubungan rusaknya pemimpin bangsa yang dipilih secara langsung oleh rakyat.
Nabi Muhammad SAW. adalah contoh pemimpin teladan ketika meninggal dunia tidak mewariskan harta kekayaan, hanya sebuah pedang. "Sedangkan pemimpin sekarang setelah menjabat sudah bisa dihitung berapa banyak kekayaan yang dimiliki, bila diukur dengan gaji selama menjabat yang diterima ternyata tidak sesuai,"katanya.
"Jelas ini adalah hasil korupsi, akibatnya rakyat bangsa Indonesia akan sengsarah dan mengalami krisis ekonomi, sementara pemimpinnya merasakan kenikmatan bersama keluarganya,"katanya.
Kenapa rakyat disalahkan? Lebih lanjut KH. Nasir menjelaskan ketika mendekati pemilihan legilatif, bupati atau gubernur, termasuk pemilihan presiden ternyata rakyat terbuai dengan kepentingan sesaat.
"Setiap ada calon atau tim calon, pertanyaan awal berani bayar berapa untuk kepentingan masyarakat, mau membangun jalan atau menyambung pipa air ke kampung?, tidak melihat figur calon secara bersih dan berjiwa pemimpin, hanya memilih dengan iming-iming uang,"jelasnya.
Bagaimana setelah jadi? "Mereka tidak siap sebagai wakil rakyat, sehingga disana sini banyak kekurangan ataupun keluhan dari warga yang awalnya mendukung berbalik berubah penyesalan,"paparnya.
"Sudah jelas mereka jadi karena uang, bukan prestasi ataupun kesiapan mental sebagai pemimpin. Dampaknya sudah jelas, akibat pilihan rakyat yang salah,"terangnya.
"Dalam agama diperintahkan agar memilih sesuai pilihan para ulama atau kyai, sehingga ditunjukkan ke jalan lurus,"pungkas KH. Nasir Maktub. (bst)
Posting Komentar