Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Angkatan Molod Bawean
Aromasa Paleng Gherang

Angkatan Molod Bawean
Aromasa Paleng Gherang

Posted by Media Bawean on Rabu, 30 Maret 2011

Media Bawean, 30 Maret 2011

Lomba Menulis Berita Dan Opini
Oleh : Ansaruddin Harahap,


Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad wafat. Kata Maulid atau Milad dalam bahasa Arab berarti lahir, Maulid Nabi sendiri adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awwal dalam penangalan Hijriah. Secara substansi perayaan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.

Perayaan Maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh Abu Said al-Qakburi, seorang gubernur Irbil di Iraq pada pemerintahan Sultan Salahuddin al-Ayyubi (1138-1193). Tujuannya untuk membangkitkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW serta meningkatkan semangat juang kaum muslimin pada saat itu, yang sedang terlibat dalam perang salib melawan pasukan Kristen dalam upaya memperebutkan kota Yerussalem dan sekitarnya. Salah satu kegiatan yang diadakan pada peringatan Maulid Nabi waktu itu adalah menyelenggarakan sayembara penulisan riwayat Nabi beserta puji-pujian bagi Nabi dengan bahasa yang seindah mungkin. Pemenang yang menjadi juara pertamanya adalah Syaikh Ja’far al-Barzanji, karyanya yang dikenal sebagai kitab Barzanji yang sampai sekarang sering dibaca masyarakat pada peringatan Maulid Nabi. Pendapat lain dari Imam As-Suyuti seperti yang ditulis dalam kitab Husn al-Maqosid fi Amal Al-Maulid mengungkapkan bahwa orang yang pertama kali menyelenggarakan perayaan Maulid Nabi adalah Malik Mudzofah Ibnu Batati, penguasa dari negeri Ibbril. Sedangkan Al Maqrizy (seorang ahli sejarah islam) dalam bukunya "Al khutath" menjelaskan bahwa maulid Nabi mulai diperingati pada abad IV Hijriyah oleh Dinasti Fathimiyyun di Mesir.

Maulid Nabi dirayakan pada banyak negara dengan penduduk mayoritas muslim di dunia, serta di negara-negara lain di mana masyarakat muslim banyak membentuk komunitas. Arab Saudi adalah satu-satunya negara muslim yang tidak menjadikan Maulid Nabi sebagai hari libur resmi, sementara di Indonesia perayaan Maulid Nabi disahkan oleh negara sebagai hari besar dan hari libur nasional. Masyarakat muslim di Indonesia umumnya menyambut Maulid Nabi dengan mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti pembacaan shalawat Nabi, Barzanji dan pengajian. Setiap daerah di Indonesia mempunyai tradisi yang berbeda-beda dalam perayaan Maulid Nabi, seperti di Yogyakarta ada tradisi Grebeg Maulud, di Mojokerto ada tradisi Rombekan, dan sebagainya. Di Pulau Bawean perayaan Maulid Nabi masyarakat menyebutnya dengan a Molod, dalam hal ini masyarakat Bawean mempunyai tradisi tersendiri yakni ngangkak bherkat. Ngangkak bherkat adalah tardisi mengangkat dan tukar menukar berkat (parcel) yang berisi beberapa makanan basah dan kering yang dihias sedemikian rupa. Setelah acara selesai biasanya dilanjutkan dengan tradisi a ater-ater yang berarti membagi-bagikan makanan kepada saudara dekat dan kerabat jauh sebagai bentuk tali sirraturrahmi. 

Seiring berjalannya waktu tradisi ini agak bergeser dari substansinya, masyarakat sekarang lebih menonjolkan ke bentuk dan besar berkatnya, bahkan ada yang beranggapan dengan mengangkat berkat yang besar akan memperoleh pahala yang besar. Mengenai hal ini kiranya perlu diluruskan agar masyarakat tidak semakin salah menafsirkannya, mengangkat berkat itu tidak ada hubungannya dengan sunnah Rasul, mengangakat berkat itu hanya budaya, jadi besar kecilnya tidak ada hubungannya dengan pahala. Mungkin juga bisa memperoleh pahala apabila waktu mengangkat berkat yang besar disertai dengan niat ikhlas untuk disedekahkan kepada orang yang tidak mampu, keluarga yatim atau kaum dhuafa lainnya. Tapi bukan bertujuan mencari sensasi, ingin dipuja dan aromasa paleng gherang, yang bisa-bisa malah menjadi dosa.

Sebagaimana telah disebutkan diatas bahwa tujuan merayakan Maulid Nabi ialah membangkitkan kecintaan kepada Rasulullah, dengan cara mengikuti perintahnya dan menjauhi larangannya. Namun setiap kali merayakan Maulid Nabi kita sangat jarang ber-muhasabah (intopeksi diri), apakah ibadah sunnah kita semakin meningkat atau tidak? Semestinya setiap memperingati Maulid Nabi juga dilanjutkan atau diadakan kegiatan sunnah Rasul, sebagai contoh beberapa waktu yang lalu saya sempat tinggal di Surabaya selama empat bulan, di sana ada salah satu sekolah Islam yang berkegiatan melaksanakan shalat sunnah Dhuha berjamaah setiap hari Jumat. Dengan momentum perayaan Maulid Nabi yang baru dilaksanakan beberapa minggu yang lalu alangkah indahnya kalau shalat sunnah Dhuha juga dibudayakan di sekolah-sekolah di Bawean sebagai implementasi dari perayaan Maulid Nabi. Untuk tahun berikutnya bisa dengan kegiatan sunnah lainnya seperti menyantuni anak-anak yatim setiap hari Jum’at atau setiap akhir bulan dengan melunasi uang SPPnya, dan sebagainya. Dengan demikian perayaan Maulid Nabi tidak terkesan hanya sebatas seremonial saja, lagi pula menjalankan sunnah Rasul itu tidak harus menunggu setiap tahun atau hari-hari besar tertentu, sebagaimana dianjurkan dalam Islam bahwa beribadah yang baik itu ialah yang istiqamah. 

Supaya perayaan ini tidak semakin melenceng dari tujuan utamanya, berusahalah ikhlas dalam setiap ngangkak bherkat, walau mengangkat besar dapatnya kecil insya Allah akan terhindar dari dosa pergunjingan (ghibah). Dengan merayakan Maulid Nabi mari hidupkan sunnah-sunnah Rasul yang selama ini kurang istiqamah kita laksanakan. Untuk tujuan menyemarakkan budaya dan tradisi masyarakat Bawean, silahkan mengangkat berkat yang besar agar turis-turis lokal maupun asing pada datang dan tertarik untuk melihat tradisi Molod di Bawean. Dengan demikian akan tercipta kegiatan beribadah sekaligus melestarikan budaya, “sambil menyelam minum air.”

Penulis: Ansaruddin Harahap, Kebun Laut Sangkapura Bawean (mantan Capt. Kesebelasan San Siro)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean