Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Tandel Bawean Tak Berlistrik
Ingin Cepat Ke Malaysia

Tandel Bawean Tak Berlistrik
Ingin Cepat Ke Malaysia

Posted by Media Bawean on Jumat, 27 Mei 2011

Media Bawean, 27 Mei 2011


"Yang terang makin terang, yang gelap tambah gelap-gelapan, kapan terangnya?" itulah ungkapan warga Dusun Tandel, desa Bululanjang, Sangkapura, ketika Media Bawean melakukan liputan (jum'at, 27/5/2011).

Yati sebagai warga Tandel yang baru saja datang dari negeri jiran Malaysia, menyatakan tidak kerasan lama-lama tinggal di kampungnya, sehubungan kondisi malam bergelap-gelapan sampai pagi.
Menurutnya, bisa dibayangkan krisis listrik yang menyala hanya 4 jam saja, termasuk tidak bisa melihat atau menonton televisi sehubungan dibatasi karena ketidakmampuan mesin diesel yang dioperasikan, sepertinya tersiksa setiap malamnya.

Sebagai pekerja yang menggunakan permit dan berada di Bukit Damansara Malaysia, Yati mengeluhkan sampai kapan kampung kelahiranku diperhatikan oleh pemerintah seperti kampung lainnya yang sudah menikmati listrik bertahun-tahun.

Kepala Dusun Tandel, Masuni ditemui Media Bawean, mengatakan sangat butuh penerangan listrik dari PLN, sehingga kehidupan warganya tidak bergelap-gelapan setiap malam.

Menurutnya, sebelum listrik curah diputus, kondisi kehidupan masyarakat sangat nyaman dan merasakan kenikmatan berlistrik walaupun ilegal. 

"Tetapi setelah diputus oleh PLN, warga Dusun Tandel sepertinya kurang mendapat perhatian dari semua pihak,"ujarnya.

Jumlah rumah di Dusun Tandel sebanyak 120 rumah, sementara warga memanfaatkan diesel kampung menyala mulai jam 18.00 WIB. sampai jam 22.00 WIB. Biaya tarif satu buah bola lampu seharga Rp. 20ribu, sedangkan televisi seharga Rp.25ribu selama satu bulan.

Tidak masuknya PLN ke Dusun Tandel, menurut Masuni sebagai kepala dusun sangatlah disayangkan sekali. "Berdampak pembodohan bagi anak-anak untuk belajar, serta buta informasi sehubungan tidak bisa menonton televisi, serta menghambat perkenomian warga yang sebagian besar berprofesi sebagai tukang,"jelasnya. (bst)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean