Media Bawean, 9 Juni 2011
Juhari sebagai pelatih zamrah asal Pulau Bawean merasa kecewa berat, sehubungan anak didiknya yang sudah dilatih hampir satu tahun terancam tidak bisa tampil dalam lomba zamrah tingkat Propinsi Jawa Timur, yang akan diselenggarakan di Probolinggo, mulai tanggal 20 juni 2011.
Tiga group sebagai pemenang pertama lomba zamrah tingkat Kabupaten Gresik, .yaitu group zamrah SDN Kotakusuma I, SMPN I Sangkapura dan SMAN I Sangkapura.
Juhari sebagai pelatih di tiga lembaga tersebut, ditemui Media Bawean (kamis, 9/6/2011) mengaku sangat kecewa dengan tidak adanya alokasi anggaran dari Pemkab Gresik untuk pembiayaan mengikuti lomba zamrah di Probolinggo.
"Baru sekarang ini, pemenang zamrah juara I tingkat Kabupaten Gresik tidak mendapat alokasi anggaran dari Pemkab Gresik, padahal tahun-tahun sebelumnya selalu rutin mengikuti sampai tingkat propinsi,"katanya.
"Seharusnya Pemkab Gresik memperhatikan dengan memberikan bentuk fasilitasi lengkap untuk keperluan personel, sehubungan mewakili Kabupaten Gresik dalam mengikuti lomba di tingkat Propinsi Jawa Timur,"ujarnya.
"Kecewa berat, dan sangat kecewa bila personel zamrah tidak mengikuti lomba di tingkat Propinsi Jawa Timur, sehubungan seluruh personel sudah siap tampil 100%,"papar Juhari.
Sementara orang tua siswa dari SDN Kotakusuma I, ditemui Media Bawean secara kompak menyatakan sangat kecewa bila anaknya tidak diberangkat mengikuti lomba zamrah di tingkat Propinsi Jawa Timur.
"Sudah hampir satu tahun berlatih, ternyata hasilnya putus ditengah jalan sebelum bertanding,"tuturnya.
Ditanyakan, apakah orang tua bersedia membiayai peserta lomba? seluruh orang tua siswa merasa keberatan, sehubungan besarnya dana yang harus ditanggungnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Wanda Metini Hariaji, dihubungi Media Bawean, menyatakan sudah dirapatkan ditingkat dinas pendidikan membahas pengiriman personel zamrah ke tingkat Propinsi Jawa Timur, memang tahun ini tidak ada alokasi anggaran untuk pengiriman personel.
"Sehubungan tidak ada alokasi anggaran, maka dikembalikan kepada pihak sekolah untuk pengiriman personel mengikuti lomba, dengan catatan tidak menarik bayaran kepada orang tua siswa,"jelasnya.
"Jangan dipaksakan untuk memberangkatkan, bila pihak sekolah tidak bersedia menanggung seluruh kebutuhannya, sebab tidak ada alokasi anggaran tahun ini,"terangnya.
Menurut Wanda Metini Hariaji, tidak adanya alokasi anggaran untuk kesenian sebelum dirinya sebagai kepala dinas, yang semestinya memang harus ada atau dialokasikan. "Bukan hanya zamrah, tetapi untuk seni lainnya tidak ada alokasi anggaran,"ungkapnya. (bst)
1 comments:
Sebagai orang yang hampir selalu terlibat pengiriman duta-duta olahraga dan seni dari Bawean ke tingkat Kabupaten, propinsi dan nasional, sejak tahun 1986 sampai sekarang, tingkat TK, SD, SMP, SMA, mahasiswa UT, ada atau tidak ada dana dari luar Bawean, saya Maspiyanto menyarankan Group Zamrah Bawean BISMILLAH bulatkan tekad "berangkat".
Bawean pasti mampu, tunjukkan tekad, usaha, dan prestasimu, Insya Allah semua pihak akan membantu..........(Pengirim Maspiyanto)
Posting Komentar