Media Bawean, 1 Juni 2011
Aduh, Aduh JAMILA! *)
Oleh : Drs. H. Abdul Khaliq
(Guru SMANU Islamiyah Bawean)
Inilah kisah lama
satu Juni tahun empat pulu lima
kami berlima
dari Sansekerta
datang ke Jakarta
Bung Karno menyambut serta-merta
di depan sidang banyak peserta
ada juga Pak Yamin dan Bung Hatta
di sini cukup betah
tidak terasing di Jakarta
jiwa-jiwa kami sudah lama mewarga
hidup di nusantara
mengembara di Majapahit dan Sriwijaya
hidup rukun bersama
membedah perbedaan SARA
membumi ke dasar jiwa-jiwa
jiwa yang haus merdeka!
Zaman orde lama
kami pernah trauma
hampir tinggal nama
tentara dan rakyat menumpas bersama
darah tuparev mengukir tujuh nama
bagi pejuang utama.
Zaman orde baru
ada nafas baru
ada semangat baru
terus menyatu
takpeduli diganggu
rakyat membangun bahu-membahu
sungguh,kami terharu!
memikul gelar 'sakti' di bahu
nilai-nilai empat puluh lima
dalam bingkai ekaprasetia pancakarsa
menjadi kesejatian anak bangsa
.
Zaman orde reformasi
era informasi
banyak aksi
banyak koreksi
banyak evaluasi
banyak disyukuri
kami masih jadi fondasi konstitusi
apkah Anda masih ingat kami?
apakah Anda masih hafal urutan kami?
ada yang hafal sekali
ada yang hafal setiap kali
ada yang sesekali
ada yang hafal berkali- kali
ada yang hafal sekali
lupa berkali-kali
ada yang tidak hafal sama sekali!
siapakah yang setia sekali?
buat apa hafal sama sekali
kalau pada akhirnya di buang ke kali
yang penting, barangkali
hafal sekali
diamalkan berkali-kali
dulu,sebelum reformasi
di radio dan televisi
lagu kami takhenti-henti
mengalun setiap hari
sekarang ini jarang sekali
apakah sudah tidak peduli?
hanya ingat setahun sekali?
apakah Anda masih lupa kami?
jangan seperti Nunun Jamila yang mangkir di pinggir kali
menghfalkannya berkali-kali
hanya ingat sekali
lupa berkali-kali
lupa sama sekali
walau diobati di seberang kali
tetap lupa sekali!
aduh,aduh, JAMILA!
Apakah Anda masih ingat kami?
'Siapakah' kami?
*) Jangan melupakan idiologi Pancasila!
Posting Komentar