Media Bawean, 16 Oktober 2012
Jumliyah (30 th.) asal Pudakit Barat, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik sejak hari minggu malam senin (14/10/2012) sudah masuk Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Sangkapura. Sehubungan kondisi bayi yang dikandungnya mengalami meninggal dunia didalam perutnya.
Ditemui Media Bawean (selasa, 16/10/2012), Jumliyah duduk diatas ubin di ruang UGD Puskesmas Sangkapura dengan didampingi keluarganya. Ketika disapa, Jumliyah bertanya, "Pak, kapan ada kapal ke Gresik?" tanyanya dengan raut muka yang sedih pilu.
"Bila ada kapal, segera akan berlayar ke Gresik sehubungan bayi didalam perut sudah tidak tertolong lagi,"katanya.
Ada beda pendapat antara isteri Fahmi dengan dr. Tony S. Hartanto dari Puskesmas Sangkapura, menurut Jumliyah usia bayi yang dikandungnya sudah berusia 7 bulan, sedangkan menurut dokter masih berusia 4 bulan dibuktikan letaknya masih dibawah pusar.
Lebih lanjut dr. Tony S. Hartanto berpendapat bahwa bayi yang dikandungnya telah meninggal dunia sejak 2 hari sebelum di rujuk ke Puskesmas Sangkapura, disebabkan timbulnya demam pada ibu yang hamil.
"Tindakan yang dilakukan melalui kuret dan pengobatan yang berjalan sampai sekarang,"katanya.
Apakah mampu ditangani di Puskesmas Sangkapura? "Sekarang masih tahap perawatan untuk mengeluarkan bayi didalam perutnya,"jawabnya.
"Bila ada kapal tentunya akan dirujuk ke Gresik untuk mendapatkan pelayanan lebih sempurna,"ujarnya. (bst)
Lebih lanjut dr. Tony S. Hartanto berpendapat bahwa bayi yang dikandungnya telah meninggal dunia sejak 2 hari sebelum di rujuk ke Puskesmas Sangkapura, disebabkan timbulnya demam pada ibu yang hamil.
"Tindakan yang dilakukan melalui kuret dan pengobatan yang berjalan sampai sekarang,"katanya.
Apakah mampu ditangani di Puskesmas Sangkapura? "Sekarang masih tahap perawatan untuk mengeluarkan bayi didalam perutnya,"jawabnya.
"Bila ada kapal tentunya akan dirujuk ke Gresik untuk mendapatkan pelayanan lebih sempurna,"ujarnya. (bst)