Media Bawean, 16 Oktober 2012
Sumber Antara News
Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menegaskan pelayaran menuju Pulau Bawean tidak bermasalah, meski sebelumnya sejumlah warga melakukan aksi protes terhadap pemkab terkait berhentinya aktivitas pelayaran di wilayah itu.
"Pelayaran Gresik-Bawean sudah tidak ada masalah, dan saya malah menanyakan ada apa warga Pulau Bawean melakukan protes terhadap pemkab," kata Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik Hendra Andhy Wijaya, Selasa.
Andy mengaku tidak mengerti maksud dan tujuan dari warga Bawean yang melakukan protes. Padalah menurutnya, pemkab telah memberikan solusi dengan mengoperasionalkan kapal dari operator Dharma Lautan Utama (DLU) untuk melayani rute Gresik-Bawean.
Ia menegaskan, Pemkab Gresik juga tidak mempunyai kepentingan apa pun ketika menghentikan pelayaran, dan murni karena operator kapal sebelumnya, yakni Ekpress Bahari tidak layak melayani pelayaran Gresik-Bawean disebabkan lambung kapal pernah pecah akibat gelombang laut.
Oleh sebab itu, pemkab menghentikan pelayaran dan meminta agar operator kapal Ekpress Bahari tidak berlayar melayani rute Gresik-Bawean, serta meminta kapal bersangkutan melakukan uji kelayakan kapal.
Sementara itu, pemkab telah mengizinkan operator kapal DLU untuk sementara melayani rute menuju Bawean, karena telah memiliki pengalaman dan kelayakan kapal dalam melayani penyeberangan.
Sebelumnya, puluhan warga Pulau Bawean, melakukan aksi protes atas tindakan pemkab yang menghentikan pelayaran.
Aksi itu dilakukan Senin (15/10) dengan membloke pintu masuk gerbang Pelabuhan Gresik, sehingga sempat mengakibatkan aktivitas dan arus lalu lintas menuju pelabuhan terganggu beberapa jam.
Dalam aksinya, puluhan warga juga membawa sejumlah poster yang bertuliskan "Jangan Anak Tirikan Warga Bawean", dan meminta pemkab secepatnya menyediakan kapal menuju Pulau Bawean.