Media Bawean, 29 November 2012
Pelayanan PT. PLN UPJ Bawean masih belum bisa memberikan kepuasan kepada pelanggannya, justru banyak warga mengaku menderita banyak kerugian akibat adanya pemadaman seketika waktu malam hari.
Moch. Yusuf sebagai Ketua Karang Taruna Kecamatan Sangkapura ditemui Media Bawean (rabu, 28/11/2012) mengungkapkan bahwa pemadaman sepihak oleh PT. PLN Bawean telah banyak merugikan masyarakat Pulau Bawean.
"Banyak kerugian masyarakat, diantaranya banyak peralatan rumah tangga seperti kulkas, alat masak mengalami kerusakan setelah terjadi pemadaman rutin setiap malam hari,"katanya.
"Sebagai pelanggan tentunya merasa sangat dirugikan sekali, sehubungan pelayanan yang diberikan selama ini tidak bisa mengatasi persoalan penyebab terjadinya listrik padam,"ungkapnya.
Anehnya, menurut Moch. Yusuf, kenapa pemadaman selalu terjadi waktu malam hari ketika manusia sedang asyik menikmati tidurnya, sehingga terbangun dalam kondisi gelap gulita, termasuk menyiksa kepada kaum ibu sehubungan banyak anak menangis ketika mengetahui kondisi gelap.
Selanjutnya, kerugian pelanggan mengalami pembengkakan dalam pembayaran rekening listrik sehubungan meter tidak stabil. "Ketika listrik menyala, spontan putaran meter langsung cepat memakan daya,"pungkasnya.
Hal senada diungkapkan Abd. Aziz sebagai Kepala Desa Daun dengan tanda tanya, menurutnya kenapa penyulang PLN kawasan Tambak, khususnya di desa Daun sering padam?
Ilham Syifak sebagai Kepala Desa Tanjungori mengungkapkan bahwa sering padamnya listrik milik PT. PLN Bawean termasuk merugikan masyarakat di kawasan Tambak.
Didik Oktavianto sebagai Kepala Unit BRI Kecamatan Tambak, menyatakan keresahan masyarakat kecamatan Tambak sudah mencapai klimaks akibat seringnya pemadaman listrik PT. PLN Bawean. "Listrik PT. PLN telah melakukan pemadaman rutin setiap malam mulai jam 24.00 hingga 06.00 WIB. (pagi hari),"tuturnya.
"Haruskah PLN beralasan kalong sebagai penyebab terjadinya pemadaman, tidak adakah solusi cepat untuk mengatasi keresahan masyarakat,"ujarnya.
Najib sebagai petugas PT. PLN Bawean dihubungi Media Bawean mengatakan persoalannya tetap sama yaitu kalong menyebabkan listrik mengalami pemadaman. "Pemasangan kabel trigat atau pelindung 20 kV belum mencukupi sehubungan jumlah yang dikirim dari Gresik sangat terbatas. Tapi kemarin sudah datang, sekarang masih persiapan untuk pemasangan kembali,"terangnya. (bst)
