Media Bawean, 12 November 2012
"Warga Bawean sulit bersatu dalam menghadapi persoalan kemasyarakatan,"kata Aisyuddin sebagai tokoh masyarakat Pulau Bawean yang menetap di Surabaya ditemui Media Bawean (minggu, 11/11/2012).
Sebagai putra kelahiran Pulau Bawean, Aisyuddin mengungkapkan bahwa pernilaiannya dibuktikan banyak persoalan kemasyarakatan yang berkembang, utamanya seperti persoalan kapal sekarang ini.
Menurutnya, di Pulau Bawean terlalu banyak orang pinternya, yach memang pinter sehingga terlalu pintar sehingga sulit diajak bersatu sehubungan memiliki konsep atau pendapat sendiri-sendiri yang berbeda.
Aisyuddin berpendapat bahwa Pemerintahan Kabupaten Gresik termasuk Provinsi Jawa Timur sebenarnya serius untuk menggarap pembangunan di Pulau Bawean, termasuk transportasi yang direncanakan tahun 2013 akan dilayani kapal ASDP.
"Tapi masalahnya masyarakat kita sangat sulit disatukan dalam satu visi dan misi, buahnya pemerintah sendiri merasa bingung mau merespon harapan masyarakat dengan beda pendapat atau pemikiran,"ungkapnya.
"Sebenarnya pemerintah tidak boleh bingung dalam memutuskan segala persoalannya. Dengan memahami karakteristik masyarakat Pulau Bawean. Diperlukan konsep serta kesiapan penuh kematangan dalam mengambil keputusan berkaitan persoalan di Pulau Bawean,"pungkasnya.
"Sebenarnya pemerintah tidak boleh bingung dalam memutuskan segala persoalannya. Dengan memahami karakteristik masyarakat Pulau Bawean. Diperlukan konsep serta kesiapan penuh kematangan dalam mengambil keputusan berkaitan persoalan di Pulau Bawean,"pungkasnya.
Aisyuddin mengajak kepada seluruh tokoh masyarakat Pulau Bawean untuk bersatu padu dalam membangun Pulau Bawean tercinta. "Hilangkan rasa egois pribadi demi tercipta keharmonisan bersama dalam memajukan Pulau Bawean yang lebih baik dan maju,"harapannya. (bst)
