Media Bawean, 26 Februari 2013
Setelah sempat tertahan 10 hari sekitar 550 orang yang hendak ke Pulau Bawean akhirnya lega. Senin sore (25/2) mereka bisa menumpang kapal Dharma Lautan Utama (DLU). Dua kapal cepat yang ada, Ekspres Bahari dan Tungkal Samudra tidak bisa berlayar akibat cuaca buruk.
Kepala Dinas Perhubungan kabupaten Gresik, Achmad Nuruddin mengatakan, tertahannya penumpang hingga 10 hari bukan dikarenakan pemkab tidak merespon keluhan penumpang yang hendak ke Bawean. Tapi pihak DLU juga sempat takut untuk berlayar karena gelombang terlalu tinggi. “Cuaca buruk juga menjadi sebab kapal DLU menunda pelayaran,” ujarnya
Di tempat yang sama, Kepala Seksi Administrator Pelabuhan Gresik, Nanang Afandi menambahkan, kapal bantuan dari pihak Dharma Lautan Utama (DLU) diperbolehkan berangkat karena gelombang tercatat setinggi 3 meter. Gelombang dengan ketinggian tersebut masih memungkinkan untuk kapal DLU untuk berlayar.
Sayangnya terangkutnya penumpang menuju Bawean ini diwarnai insinden percekcokan antara petugas dan calon penumpang. Ini bermula ketika melarang penumpang yang membawa barang berlebih untuk memasuki kapal. Sejumlah penumpang yang membawa barang berlebihan tidak terima dengan larangan itu melakukan protes. Kebijakan ini akhirnya tetap diberlakukan dan calon penumpang dengan barang bawaan berlebihan ditunda keberangkatannya. “Demi keselamatan penumpang kapal, penumpang yang barang bawaannnya terlalu banyak tidak kami ijinkan untuk naik ke kapal,” ujar salah satu petugas KPLP.(rfs)
Sumber : Radar Gresik
