Media Bawean, 5 Maret 2013
Keinginan masyarakat Bawean untuk mendapatkan aliran listrik secara mudah dan murah, rupanya impian saja. Hingga saat ini mereka masih saja mengalami kesulitan untuk mendapatkan aliran listrik. Kalaupun bisa pasti biayanya tak murah.
Salah seorang warga Dusun Sawah Luar Desa Kota Kusuma Kecamatan Sangkapura Fadli
mengungkapkan harus membayar biaya tambahan kepada PLN untuk menambah daya listrik di
rumahnya. Saat itu, Fadli hendak menambah daya di rumahnya menjadi 3500 watt. Untuk
itulah, dia dikenakan biaya oleh petugas PLN sebesar Rp 5 juta.
Padahal, biaya normalnya hanya sekitar Rp 3 juta. Penambahan daya ini melalui jasa seorang temannya yang mengaku dekat dengan para pejabat PLN Bawean. Alasan Fadli menggunakan jasa orang itu, apabila dia melakukan tambah daya listrik di rumahnya
melalui cara "biasa", maka akan memakan proses yang sangat lama, dan sangat sulit. "Sepertinya memang sengaja dipersulit, supaya kami mengeluarkan biaya tambahan,"bebernya.
Selain itu, menurut data yang disampaikan oleh Bawean Corruption Watch (BCW), sebanyak
24 calon pelanggan yang ada di Gili Desa Dekat Agung Kecamatan Sangkapura, juga membeberkan bila terjadi pungli oleh beberapa oknum petugas PLN. Sejak 3 bulan yang lalu masing-masing calon pelanggan itu, telah membayar uang muka pemasangan instalasi listrik sebesar Rp 500 ribu kepada oknum petugas PLN. Namun, hingga saat ini listrik masih juga belum masuk mengaliri rumah mereka.
Oleh karena itulah, Direktur BCW Dari Nazar mendesak supaya Manajer PLN Gresik Ahmad Antono untuk segera menindaklanjuti. Nazar menegaskan, apabila Anton sapaan akrab Ahmad Antono tidak segera menindaklanjuti dan mempertanggungjawabkannya, maka dia tidak segan-segan mengerahkan massa untuk melakukan melakukan demo. (jan/rtn)
Sumber : Radar Gresik