Media Bawean, 17 Agustus 2013
Hati-hati menerima telepon via seluler dengan modus penipuan dengan meminta transfer kirima uang dengan alasan keluarga penerima telah ditahan oleh pihak berwajib.
Seperti yang dialami oleh Sadjat Purnomo asal desa Pudakit Timur, kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, tadi malam sekitar jam 03.00 WIB. (dini hari, 17/8/2013) telah mengirim via transfer sebesar Rp. 15 juta ke rekening 019401008789532 atas nama Kasim Kabeakan. Sedangkan nomor ponsel yang digunakan yaitu 085270683798 dan
085362149566.
Mohammad Yasin sebagai anak korban kepada Media Bawean (sabtu, 17/8/2013), mengatakan bahwa penelepon menyatakan saya telah ditangkap polisi di Madura, untuk mengeluarkannya harus ditebus sebesar Rp. 15 juta.
"Ketika ayah menerima telepon, langsung menghubungi hp-ku tapi kondisi bataerai lemah,"katanya.
"Setelah mengetahui ayah akan transfer uang melalui ATM, lalu ku menghubungi handphone-nya tapi sibuk terus sejak perjalanan dari Pudakit Timur ke Sangkapura, dikarenakan oleh pihak penipu tidak diperbolehkan mematikan hp yang dipegangnya,"paparnya.
"Sebenarnya sebelum pergi ke ATM, saudara iparku di Sampang sudah memperingati ayah agar tidak mengirim uang. Tapi ayahku marah mau segera mengirim uang, seperti terkena hipnotis. Kemungkinan karena baru bangun tidur sehingga fikirannya masih kosong dan panik,"terangnya.
Nur Hasyim sebagai Kepala Desa Pudakit Timur membenarkan adanya penipuan via handphone yang menimpa warganya. "Setelah dikirim langsung menghubungiku kerumah,"ujarnya.
AKP. H. Zamzani, SH. sebagai Kapolsek Sangkapura menyatakan sampai sekarang belum ada laporan, tapi sudah menerima informasi tentang adanya warga Pudakit Timur yang termakan korban penipuan via hp seluler.
Kapolsek berpesan agar seluruh warga berhati-hati bila menerima telepon, jangan langsung percaya, silahkan dipastikan dahulu kebenarannya jangan asal kirim uang sehingga tidak mernjadi korban penipuan. (bst)
Mohammad Yasin sebagai anak korban kepada Media Bawean (sabtu, 17/8/2013), mengatakan bahwa penelepon menyatakan saya telah ditangkap polisi di Madura, untuk mengeluarkannya harus ditebus sebesar Rp. 15 juta.
"Ketika ayah menerima telepon, langsung menghubungi hp-ku tapi kondisi bataerai lemah,"katanya.
"Setelah mengetahui ayah akan transfer uang melalui ATM, lalu ku menghubungi handphone-nya tapi sibuk terus sejak perjalanan dari Pudakit Timur ke Sangkapura, dikarenakan oleh pihak penipu tidak diperbolehkan mematikan hp yang dipegangnya,"paparnya.
"Sebenarnya sebelum pergi ke ATM, saudara iparku di Sampang sudah memperingati ayah agar tidak mengirim uang. Tapi ayahku marah mau segera mengirim uang, seperti terkena hipnotis. Kemungkinan karena baru bangun tidur sehingga fikirannya masih kosong dan panik,"terangnya.
Nur Hasyim sebagai Kepala Desa Pudakit Timur membenarkan adanya penipuan via handphone yang menimpa warganya. "Setelah dikirim langsung menghubungiku kerumah,"ujarnya.
AKP. H. Zamzani, SH. sebagai Kapolsek Sangkapura menyatakan sampai sekarang belum ada laporan, tapi sudah menerima informasi tentang adanya warga Pudakit Timur yang termakan korban penipuan via hp seluler.
Kapolsek berpesan agar seluruh warga berhati-hati bila menerima telepon, jangan langsung percaya, silahkan dipastikan dahulu kebenarannya jangan asal kirim uang sehingga tidak mernjadi korban penipuan. (bst)
