Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Akibat Dam Air Sungai Rusak Parah, Desa Paromaan Terancam Gagal Panen

Akibat Dam Air Sungai Rusak Parah, Desa Paromaan Terancam Gagal Panen

Posted by Media Bawean on Sabtu, 01 Maret 2014

Media Bawean, 1 Maret 2014


Warga desa Paromaan, kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik terancam gagal panen tahun ini, disebabkan dam atau bendungan sungai untuk irigasi mengalami rusak parah.

Rusaknya dam sungai di desa Paromaan mengancam sebagian besar tanaman padi di sawah tidak bisa tumbuh sempurna. Padahal air di sungai desa Paromaan masih terlihat lancar dengan debit cukup besar dari aliran danau kastoba.

H. Kafil Kamsidi, kepala desa Paromaan ditemui Media Bawean (sabtu, 1/3/2014) mengatakan kondisi pertanian warga terancam gagal panen tahun ini, sehubungan kondisi dam (bendungan) sungai mengalami kerusakan parah tanpa ada perhatian dari pihak terkait, khususnya Dinas PU Kabupaten Gresik.

Menurutnya, kekeringan akibat tidak turun hujan melanda Pulau Bawean, sebenarnya bisa teratasi dengan besarnya aliran air sungai dari danau kastoba. "Sehubungan dam sudah rusak, dampaknya lahan pertanian milik warga mengalami kekeringan,"katanya.

Kafil menjelaskan, sebenarnya sudah lama dilaporkan termasuk diajukan untuk perbaikan pembangunan infrastruktur dam, tapi sampai sekarang belum ada respon dari pihak terkait. "Harus kemana akan mengadu, melihat kondisi bangunan sudah rusak parah,"ujarnya.

Kondisi rusaknya dam sungai telah mengancam gagal panen tahun ini di desa Paromaan, seluas lahan sekitar 80 hektar sawah milik warga.

"Sungguh kasihan dengan nasib warga, dampak kurangnya perhatian dari pihak terkait telah mengakibatkan lahan sawah mengalami kekeringan. Padahal kondisi tidak turunnya hujan tidak berpengaruh, tapi rusak infrastruktur sangatlah mempengaruhinya,"tuturnya.

Solusi alternatif mengatasi kerusakan dam sungai, warga desa Paromaan membendungan dengan menumpuk pasir dalam sak yang disusun. Itupun masih terlihat kebocoran disana sini, sehingga bendungan darurat tidak maksimal.

"Dampak sangat memprihatinkan, setiap saat terjadi pertengkaran sampai perkelahian akibat warga rebutan air untuk mengairi sawahnya,"terangnya Kades Paromaan.

"Dinas Pertanian Kabupaten Gresik sudah sangat perhatian dengan membangun irigasi ke sawah warga. Persoalannya dam sungai yang rusak menjadi tanggungjawab Dinas PU Kabupaten Gresik, sampai sekarang belum ada perbaikan dari seluruh dam sungai di desa Paromaan,"jelasnya.

"Percuma memperbaiki di hilir(saluran irigasi), ternyata di hulu (dam sungai) mengalami kerusakan sangat parah,"ungkapnya. 

Perlu diketahui menurut Kafil Kamsidi, Pemerintah Kabupaten Gresik dalam pembangunan tahun 2014 akan fokus dalam ketahanan pangan. "Bagaimana mau mempertahankan ketahanan pangan, bila sarana dan prasarana seperti infrastruktur dam sungai mengalami kerusakan sangat parah yang berdampak petani gagal panen,"paparnya dengan wajah kesal.

Kepala Dinas PU Kabupaten Gresik Bambang Isdianto dihubungi Media Bawean, menyatakan sudah menerima laporan terkait rusaknya dam sungai di desa Paromaan. "Kita perjuangkan semoga dam sungai yang rusak bisa segera diperbaiki,"pungkasnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean