Media Bawean, 25 September 2014
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim mendesak agar PT Garuda Indonesia mau melayani rute penerbangan ke Pulau Bawean, Gresik. Alasan mendesak maskapai penerbangan 'plat merah' itu karena memiliki armada pesawat ATR 72-600 yang mampu mendarat di landasan pendek.
"Kami akan mengkomunikasikan hal ini ke pihak Garuda Indonesia mengingat lapangan terbang di Bawean sudah siap tinggal menunggu fasilitas penunjang saja," kata Gubernur Jatim Soekarwo di sela-sela Peringatan Haornas dan Pembukaan Popda X di GOR PT Petrokimia Gresik, Kamis (25/9/2014).
Lebih lanjut Soekarwo mengatakan, kendati operasional lapangan terbang di Bawean molor beberapa kali. Bukan berarti Pemprov Jatim terkesan mengulur-ulur waktu. Sebab, pengoperasionalan bandara ada otoritasnya sendiri yang mengatur. Pemprov hanya membantu penunjangnya saja.
"Kalau soal fasilitas kami siap membantu dan anggarannya diambil dari APBD 2014. Soal besarannya saya lupa nominalnya," tuturnya.
Saat ditanya bentuk mekanisme penerbangan ke Bawean. Dijelaskan Soekarwo, nantinya pyur bisnis bukan perintis yang mendapat subsidi dari pemerintah mengingat Bawean bisa dijual karena potensi wisata alamnya.
"Mekanismenya bukan penerbangan perintis, sebab sejak era reformasi anggaran di pos tersebut sudah tidak diperbolehkan lagi," ungkapnya.
Sementara itu, di tempat yang sama Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto menuturkan, lapangan terbang Bawean sudah siap termasuk penyelesaian ganti rugi tanah warga yang terkena imbas proyek ini.
"Persoalan ganti rugi tanah warga sudal clear tak ada masalah," ujarnya. [dny/but]
Sumber : Berita Jatim