Media Bawean, 1 September 2014
Warga Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik merasa resah atas adanya penjualan kelender yang mengakunya dari pihak berwajib. Sebagaimana diungkapkan Mieda Fi'liyah dijejaring sosial Facebook Grup Media Bawean, berikut tulisannya :
kemaren tepatnya tgl 31 agustus 2014 ada 2 orang dateng ke toko.. minta sumbangan sama ibuku.. mengaku dr pihak kepolisian tapi gak pake seragam polisi dan gak pake sepeda plat merah.. nagih sumbangan 100 ribu. ketika ibu nanya sumbangan apa? dikasi lembaran entah sumbangan apa ibuku juga gak ngerti. pas ibuku nanya "gak 10rb aja pak?" jawabnya ketus banget "gak ada yang komplen kok yg nyumbang di skp.. ini bukan sumbangan pondok buk??" lha lho...... kok gtu ya?? trus ibuku bayar 100rb.. trus bapak2 itu ngasi kalender kepolisian judulnya "lembaga bantuan hukum putra bhayangkara ..keluarga besar putra putri polri jatim " walah... ini sumbangan udah maksa gak sopan pula.. jadii gak ikhlasss..... yg dateng juga orang gak jelass.... apakah ada pihak yg mengalami hal yang sama???
Kapolsek Sangkapura, AKP. Tulus dihubungi Media Bawean mengatakan yang meminta anggota mana, dan siapa korbannya? "Kalau dari Kepolisian atau anggota saya tidak ada yang jualan kelender,"katanya.
Sementara informasi yang dihimpun dari anggota Polsek Sangkapura, menyatakan pihak polsek juga pernah didatangi dengan menawarkan kelender dengan membawa surat juga.
Bukan hanya polsek, kantor kecamatan Sangkapura juga didatangi oleh penjual kelender. Camat Sangkapura, Abdul Adim mengatakan ketika saya posisi ada di Jawa, ada yang menawari kelender dan diterima oleh Sekcam.
"Bila meresahkan warga, besok akan koordinasi dengan Kapolsek Sangkapura,"ujarnya. (bst)