Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Gerakan Menanam Pohon Sengon
Memanfaatkan Lahan Tidur di Bawean

Gerakan Menanam Pohon Sengon
Memanfaatkan Lahan Tidur di Bawean

Posted by Media Bawean on Rabu, 22 Oktober 2014

Media Bawean, 22 Oktober 2014


Abdus Salam alias Badrus Salam (36 th.), wargaTajung Kimah, Kumalasa, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik mempunyai gagasan untuk memanfaatkan lahan tidur dengan gerakan menanam pohon sengon.

Pemilik usaha bengkel di dekat dermaga Pulau Bawean, ditemui Media Bawean (selasa, 21/10/2014), mengaku tertarik untuk menanam pohon sengon sehubungan banyak lahan tidur yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat Pulau Bawean.

Menurutnya ketertarikan pertama berawal dari melihat kesuksesan penanam pohon sengon di daerah asalnya. "Mereka berangkat dari memanfaatkan lahan tidur, ternyata sekarang sudah menikmati hasilnya,"katanya.

Untuk memberikan percontohan, Abdus Salam sudah melakukan penanaman pohon sengon di kawasan desa Kumalasa sejak bulan april 2014. Ternyata setelah dilakukan penanaman, ada sekitar 7 orang pemilik lahan menyatakan sudah siap untuk mengikuti jejaknya.

Gerakan penanaman pohon sengon dilayani oleh Abdus Salam dengan menyediakan bibit yang siap tanam sekitar 80ribu untuk lahan seluas 70 hektar. 

"Bibit tidak diperjualbelikan, melainkan dengan sistem kerjasama untuk membuka lahan tidur di Pulau Bawean."ujarnya.

Bagaimana bentuk kerjasama untuk gerakan penanaman pohon sengon di Pulau Bawean? "Bagi warga yang berminat dipersilahkan menyediakan lahan untuk tempat menanam pohon, adapun pembayaran bibit yang ditanam setelah panen atau pohon sudah ditebang,:"jawabnya.

"Adapun nantinya setelah dilakukan penanaman terjadi kegagalan ataupun kerusakan disebabkan musibah bencana alam, secara otomatis penanam pohon tidak menanggung biaya bibit karena dianggap sudah lunas sesuai surat perjanjian,"terangnya.

Apakah setelah panen, pohon yang dihasilkan bisa dijual bebas? "Silahkan mau dijual kepada siapa saja, misalkan ada yang berani dengan harga tinggi untuk membelinya,"tuturnya.

"Terus terang dalam menekuni gerakan ini tujuannya untuk membantu warga yang memiliki lahan tidur agar bisa dimanfaatkan secara baik. Sebelum dilakukan penanaman, lahan perlu dibersihkan, lalu butuh kesiapan untuk menjaga dan merawatnya agar hasilnya sesuai harapan,"paparnya.

Abdus Salam mengaku sudah mempersiapkan sebanyak 27 hektar lahan untuk penanaman pohon sengon di kawasan desa Kumalasa, termasuk warga lainnya yang sudah siap ditanami sekitar 23 hektar. ":Sekarang masih tersisa 20 hektar lahan, dipersilahkan kepada warga lainnya di Pulau Bawean yang berminat untuk menanam pohon sengon segera menghubunginya,"tuturnya.

Dalam surat perjanjian ada 3 lembar, lembar pertama menjelaskan tata cara penanaman pohon sengon, lembar kedua surat perjanjian hutang piutang bibit yang dibayar setelah panen, dan ketiga surat perjanjian tentang gagal panen secara otomatis terlunaskan tanpa dibebankan kepada pihak penanam pohon. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean