Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Apresiasi Kinerja Aparat di Bawean
Mengatasi Kelangkaan BBM Bersubsidi

Apresiasi Kinerja Aparat di Bawean
Mengatasi Kelangkaan BBM Bersubsidi

Posted by Media Bawean on Rabu, 19 November 2014

Media Bawean, 19 November 2014






Apresiasi atas kinerja aparat di Pulau Bawean, Gresik dalam menyikapi kelangkaan BBM jenis premium atau bensin. Langkah pasti dengan tindakan tegas melakukan operasi keberbagai tempat untuk mengatasi persoalan krisis bensin di wilayahnya.

Dalam tempo sehari dilakukan operasi, Muspika kecamatan Sangkapura berhasil mengungkap sebanyak kurang lebih 100 drum BBM bersubsidi yang disimpan oleh pengecer dan agen. Menindaklanjuti hasil temuan, aparat meminta kepada pengecer ataupun agen agar secepatnya didistribusikan ataupun dijual kepada warganya yang membutuhkan bensin.

Ada banyak hal pemicu kelangkaan BBM bersubsidi di Pulau Bawean, diantaranya terbatasnya stok pengiriman dari Pertamina ke Pulau Bawean, termasuk ketakutan pengecer bila terjadi kenaikan tidak bisa membeli dengan harga mahal, ataupun mengharap keuntungan besar menunggu pemerintah menaikkan harga BBM.

BBM jenis premium ataupun bensin bagi masyarakat termasuk kebutuhan utama dalam menjalankan roda transportasi, termasuk pelajar pergi ke sekolah butuh bensin. 

Kenyataannya bensin terlihat sudah habis, setelah melihat didepan kios sudah tak terpanjang trigen berisi bensin. Hanya trigen kosong tanpa isi terlihat masih terpajang. Akan tetapi bila ada pembeli menanyakan bensin, si penjual atau pengecer menyatakan ada didalam dengan harga lebih mahal daripada eceran normal. 

Sungguh terpaksa pembeli bensin membelinya dengan harga lebih mahal daripada sepeda motor yang dikendarainya tidak berjalan ditengah perjalanan. Seperti tanpa dosa pihak penjual melakukan transaksi bensin dengan meraup keuntungan besar.

Berikutnya aparat pemerintahan melakukan operasi, setiap menemukan drum berdiri disepanjang jalan selalunya digoncang untuk mengetahui berisi atau tidaknya. Setelah diketahui berisi, pihak aparat menanyakan kepada pemiliknya. Berhadapan dengan aparat, pemilik mengakui bahwa isi didalamnya bensin.

Abdul Adim, Camat Sangkapura menyatakan secara tegas bahwa kelangkaan bensin disebabkan stok yang ada tidak dijual. "Ayo sekarang isinya dibuka dan langsung jual kepada warga yang membutuhkannya,"katanya.

Setelah itu, pengendara sepeda motor ataupun mobil yang membutuhkan bensin melakukan antrian untuk membelinya dengan harga normal Rp, 8 ribu perliter.

Melalui pengawasan langsung oleh aparat keamanan dari anggota kepolisian dan koramil, pengecer bensin melayani pembeli yang antri untuk membelinya.

Operasi dilanjutkan, hasilnya temuan juga diangkut ke kantor Polsek Sangkapura untuk pendistribusian dari agen kepada kios penjual bensin di Pulau Bawean,

Lalu bagaimana setelah pemerintah menetapkan harga bensin bersubsidi naik dari Rp.6.500 menjadi Rp.8.500, sedangkan harga jual normal di Pulau Bawean sebelum terjadi kenaikan yaitu Rp. 8.000 perliter.  Prediksinya harga jual normal setelah kenaikan menjadi Rp.10.000 perliternya.

Kenapa harga normal di Pulau Bawean lebih mahal dari harga ketetapan pemerintah? Tentunya menjadi PR bagi aparat di Pulau Bawean untuk Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean