Media Bawean, 13 Desember 2014
Peristiwa banjir di Pulau Bawean, Gresik (kamis, 11/12/2014) selain memutuskan jembatan penghubung antar desa, juga mengakibatkan 6 titik jalan lingkar Bawean mengalami kerusakan, Diantaranya 6 titik terjadi longsor bagian tebing dan 1 titik amblas membuat pasangan paving berantakan.
M. Zen, Kepala UPT, PU Bawean dihubungi Media Bawean (jum'at, 12/12/2014) setelah dilakukan pendataan ada 7 titik mengalami longsor bagian tebingnya dan amblas ke bawah.
Menurutnya longsor bagian tebing yang parah terjadi di JLB kawasan Dedawang Tambak, sedangkan jalan amblas lumayan parah di dekat Pamona, Sidogedungbatu.
"Untuk penanganan jalan yang rusak akan segera diperbaiki menggunakan anggaran tanggap darurat akibat bencana,"ujarnya.
Adanya longsor dibagian tebing dan jalan amblas, menurutnya disebabkan curah hujan lumanyan tinggi dan debit air yang banyak menyebabkan bagian tebingnya longsor.
Nazar Dari (Direktur BCW-LSM) yang menyaksikan langsung peristiwa longsor di Dedawang, Tambak mengatakan murni akibat alam, karena curah hujan lumayan tinggi sehingga bagian tebing longsor.
Akibat longsor, Kepala UPTD Pendidkkan Tambak, Mahfud bersam Stafnya berkerja bahkti untuk membersihkan tumpukan tanah yang menutupi jalan. "Kebetulan waktu itu datang meresmikan TK di Dedawang,"tutur Nazar Dari.
Atas kejadian peristiwa longsor dan jalan amblas di Pulau Bawean, Direktur BCW-LSM memohon kepada pihak berwenang untuk segera melalukan perbaikan sehubungan jalan merupakan kebutuhan sangat penting bagi masyarakat.
Pantauan Media Bawean, ketika melihat lokasi jalan paving yang berantakan terlihat amblas beberapa centimeter akibat tergerus air. Sementara di Sungai Tirta, terlihat tanah menutupi sebagian jalan akibat tebing yang longsor. (bst)