Media Bawean, 13 Januari 2015
Dalam setahun, jalan lingkar Bawean di kawasan Maemmak - :Labuhan, Sangkapura, Gresik telah memakan korban meninggal dunia sebanyak 4 orang.
Diawali Becok asal Pulau Gili yang ditabrak oleh pengendara sepeda motor yang berbocengan. lalu pelajar asal Suwari yang membentur tiang telepon, dan terakhir warga Kebuntelukdalam terjadi tabrakan setelah pengendara asal labuhan akan menyalip mobil.
H. Supar tokoh masyarakat Pamona mengatakan jalan yang mulus membuat pengendara sepeda motor kehilangan kontrol untuk melaju cepat. "Sangat menakutkan sekali melihat pengendara yang kebut-kebutan, apalagi di jalan Maemmak menanjak lalu menurun,"katanya.
"Solusi di dekat warungnya diberi tanda garis bercat putih untuk hati-hati, tapi tetap saja pengendara sepeda motor masih kebut-kebutan,"ujarnya.
Aiptu Bambang, anggota Polsek Sangkapura menyatakan sudah saatnya Dinas PU atau Dishub untuk memasang rambu-rambu lalu lintas disepanjang jalan lingkar Pulau Bawean. "Ataupun memasang polisi tidur seperti di jalan maut perempatan menuju kantor kecamatan,"paparnya.
"Kalau Dinas PU dan Dishub tidak ada inisiatif memasang rambu-rambu, maka nantinya akan mengajak kepala desa saja untuk kompak memasang rambu-rambu lalu lintas disepanjang jalan lingkar,"tegasnya.
AKP. Tulus, Kapolsek Sangkapura menyikapi sering terjadinya tabrakan menyebabkan korbannya meninggal dunia akan segera memberlakukan wajib memakai helm bagi pengendara sepeda motor. "Memakai helm merupakan kewajiban pengendara sesuai aturan lalu lintas,"tegasnya. (bst)
