Media Bawean, 28 Januari 2015
Perbincangan hangat warga terkait proyek PJRB di Kepuhteluk, kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik kian menghangat menjadi topik pembicaraan. Diantaranya kasus bantuan dana hibah dari Pemprov Jatim melalui Biro Administrasi Pembangunan (Biro AP) total Rp 360 juta itu, diperuntukkan Proyek Jalan Rabat Beton (PJRB) di tiga (3) titik masing-masing senilai Rp 120 juta, 2 proyek yang diduga bermasalah sudah selesai dikerjakan.
Menurut warga yang tidak bersedia disebut namanya mengatakan kasus tersebut tidak mungkin diangkat sehubungan aparat terkait yang diduga terlibat sesuai perbincangan hangat warga, katanya sudah menutupi kasusnya dengan uang.
"Memang jadi perbincangan hangat bahwa kasus tersebut tidak akan diproses secara hukum, dikarenakan aparat terlibat sudah menutupi dengan kekayaan yang dimilikinya,"paparnya.
Lebih lanjut warga meminta kepada aparat hukum untuk tegas menindaklanjuti kasus Pembangunan Jalan Rabat Beton (PJRB) di Kepuhteluk. Alasannya untuk efek jera kepada aparat yang seringkali bermain dengan proyek agar tidak mengulangi perbuatannya.
Adapun proyek fiktif lainnya, menurutnya masih banyak proyek fiktif di Pulau Bawean, Gresik yang belum terungkap kepermukaan. "Sangat banyak proyek abal-abal di Pulau Bawean, yaitu uang dicairkan tapi proyeknya tidak ada. Tergantung kepada kemampuan aparat hukum untuk mengungkapnya,"tegasnya. (bst)
Adapun proyek fiktif lainnya, menurutnya masih banyak proyek fiktif di Pulau Bawean, Gresik yang belum terungkap kepermukaan. "Sangat banyak proyek abal-abal di Pulau Bawean, yaitu uang dicairkan tapi proyeknya tidak ada. Tergantung kepada kemampuan aparat hukum untuk mengungkapnya,"tegasnya. (bst)