Media Bawean, 12 Maret 2015
Pertemuan Komisi D DPRD Kabupaten Gresik (selasa, 10/3/2015), bersama guru dan komite SDN IV Sidogedungbatu (Pulau Gili), Sangkapura, Pulau Bawean, dimanfaatkan oleh yang hadir untuk meminta sampan atau perahu untuk penyeberangan guru pengajar, diangkat jadi PNS dan bea siswa untuk pelajar Pulau Gili yang berprestasi.
Tenaga pengajar di Pulau Gili mengisahkan kepada anggota dewan terkait susahnya transportasi penyeberangan dari Pulau Bawean, sehingga menuntut bantuan sampan atau perahu khusus guru.
Termasuk tenaga pengajar yang asli Pulau Gili menuntut agar statusnya diangkat jadi guru PNS, sehubungan guru PNS dari daratan masih kesulitan untuk menetap di Pulau Bawean.
Lebih menarik ketika banyaknya lulusan sekolah tingkat SD, SMP dan SMA yang menganggur sehubungan tidak adanya bea siswa untuk melanjutkan sekolag. "Keterbatasan ekonomi telah menghambat anak Pulau Gili untuk melanjutkan sekolah,"keluh salah satu warga Pulau Gili.
Anggota Komisi D menjawab tuntutan warga Pulau Gili, menjelaskan sulit untuk merealisasikan permohonan bantuan sampan dan perahu, alasannya terlalu muluk-muluk. Apalagi transportasi milik warga masih memadai untuk ditumpangi guru berlayar dari Pulau Bawean ke Pulau Gili.
Termasuk mengangkat PNS tidak semudah membalikkan tangan, menurut H. Muntarifi, sebagai anggoa komisi D, bila ingin diangkat jadi PNS silakan belajar yang rajin, jika orangnya pintar dipastikan akan diterima bila mengikuti test CPNS.
Adapun bea siswa, menuurut Syaikhu Busiri menjelaskan di Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik ada anggaran untuk bea siswa bagi siswa yang prestasi. "Silahkan diajukan kepada Dinas Pendidikan bila ada anak asal Pulau Gili yang mempunyai prestasi untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi,"jelasnya. (bst)