Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Nelayan Bawean Merasa Terusik Minta Ketegasan Aparat Menjaga Laut

Nelayan Bawean Merasa Terusik Minta Ketegasan Aparat Menjaga Laut

Posted by Media Bawean on Selasa, 17 Maret 2015

Media Bawean, 17 Maret 2015




Nelayan Pulau Bawean, Gresik merasa terusik atas kedatangan nelayan dari luar yang melakukan pencarian ikan.

Pernyataan nelayan disampaikan dalam acara Bimtek Pengawasan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan di Pulau-Pulau Kecil yang digelar kemarin (hari senin, 16/3/2015), bertempat di Komplek Perikanan Pulau Bawean.

"Kedatangan nelayan dari luar telah merusak tempat bagi nelayan lokal yang menggunakan alat tradisional,"ungkap Raden Khosaimi.

Menurutnya nelayan dari luar kecenderungan memakai alat penangkap ikan seperti cantrang yang sekarang sudah dilarang oleh pemerintah. "Ironisnya waktu penangkapan ikan oleh warga luar dilakukan pada waktu malam hari, terbukti banyak lampu mercury yang mengelilingi Pulau Bawean,"katanya.

"Melalui pertemuan ini, saya berharap ada kerjasama antara nelayan bersama aparat untuk melakukan operasi ke tengah laut,"ujarnya.

"Jika begini terus, nantinya nelayan lokal di Pulau Bawean akan kesulitan menangkap ikan. Dampaknya bisa mengurangi pendapatan nelayan, serta rusaknya laut di Pulau Bawean,"ungkapnya.

Untuk membuktikan Raden Khuzaimi meminta kepada beberapa nelayan untuk bersaksi dihadapan nara sumber dan peserta bimtek. Ada satu nelayan menyatakan petugas di Pulau Bawean lebih banyak diam dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi nelayan.

Ardi Setyarto (Kepala Bidang Kelautan Dinas Kelautan, Perikanan dan Perternakan Kabupaten Gresik) mengajak kepada seluruh nelayan untuk bersama-sama menjaganya agar kondisi laut di Pulau Bawean tetap baik. 

"Tanjungjawab bersama untuk menjaganya, khususnya nelayan di Pulau Bawean agar kompak melakukan penjagaan. Jangan sampai nelayan luar melakukan tindakan melanggar hukum yang nantinya mengancam nelayan lokal gulung tikar,"terangnya.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Gresik sudah mengeluarkan Perda terkait zonasi tentang daerah larangan untuk dilakukan penangkapan ikan.

Sementara nara sumber dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur mengajak kepada peserta Bimtek untuk mengembangkan segala potensi yang ada di Pulau Bawean. "Harapannya seluruh potensi laut bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Pulau Bawean,"ajaknya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean