Media Bawean, 5 Juli 2015
Tersangka pencurian sepeda motor sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Gresik, pelaku SR asal desa Tambak, Pulau Bawean, Gresik.
Selama dalam perjalanan dari Pulau Bawean ke Gresik, SR berhasil diwawancarai Media Bawean terkait kenakalan remaja di Pulau Bawean.
Menurutnya mencuri sepeda motor sebenarnya bukan niatan, hanya pengaruh dari oplosan yang dikomsumsinya sehingga berani melakukan kejahatan.
Sesuai pengakuannya, wabah oplosan hampir merata diseluruh Pulau Bawean, khususnya kalangan anak muda. "Anak kota sampai pelosok desa sudah banyak terjangkit oplosan,"katanya.
"Sebenarnya sangat mudah untuk melacak pesta oplosan, tempatnya di jembatan ataupun di keramaian seperti alun-alun, termasuk tempat sepi seperti di lapangan terbang,"ujarnya.
Tergiur mengkonsumsi oplosan, disebabkan minuman keras dijual mahal sehingga memilih alternatif yang murah meriah yaitu mengoplos obat batuk. "Bila tidak mengkonsumsi, rasanya kepala seperti pening ingin mengoplos,"akunya.
Ironisnya menurut SR, ternyata penjual bahan-bahan oplosan bukan membatasi dalam penjualan, justru menaikkan harganya lebih mahal dari harga normal untuk meraup keuntungan besar.
"Sulitnya dibasmi dunia oplosan di Pulau Bawean, disebabkan kurangnya kontrol dari orang tua, termasuk masyarakat sehingga merasa bebas untuk pesta oplosan,"terangnya.
"Setelah mengoplos merasa ketagihan, sehingga melakukan aksi kejahatan untuk membeli bahan-bahan untuk dioplos,"ungkapnya.
SR sendiri menyadari mengkonsumsi oplosan terlalu banyak akan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh, seperti merasa kepanasan karena over dosis. (bst)