Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Keripik Pisang Morowudi Gresik Tembus Pasar Malaysia

Keripik Pisang Morowudi Gresik Tembus Pasar Malaysia

Posted by Media Bawean on Rabu, 14 Oktober 2015


Keripik pisang dari Dusun Ngebret, Desa Mowowudi, Kecamatan Cerme, Gresik yang diproduksi secara tradisional oleh pengrajin makanan ringan telah mampu menembus pasar di negara Malaysia.

"Usaha makanan ringan yang kami tekuni dari turun-temurun telah diekspor ke Malaysia. Selain ke pasar ekspor juga dikirim ke beberapa pulau seperti Kalimantan dan lain-lain," tutur Hamdan (45), pemilik makanan ringan keripik pisang UD Mandiri saat mendapat kunjungan dari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Rabu (14/10/2015).

Hamdan menjelaskan, keripik pisang yang diproduksi. Setiap hari pihaknya mendatang pisang dari Lumajang hingga 10 ton jika permintaan meningkat. Sedangkat permintaan normal menghabiskan 3 ton.

"Dari jumlah itu kami menghasilkan 2 kuintal kripik pisang dengan berat 5 kilo dengan harga Rp 135 ribu siap dipasarkan," paparnya.

Keripik pisang asal Desa Morowudi memilik rasa yang khas dengan rasa manisnya. Keripik tersebut diminati pasar di Malaysia. Termasuk diantaranya, beberapa daerah diluar Gresik.

Keunggulan keripik asal Gresik itu, mampu bertahan sampai 6 bulan. Padahal, proses pembuatannya sangat tradisional tidak menggunakan mesin modern. Hal inilah yang membuat Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa penasaran dan tertarik terhadap produksi keripik asal Dusun Ngebret, Desa Mowowudi itu.

"Saya penasaran sekali, makanya setelah mendapat informasi ada sentra keripik pisang mampu menembus pasar ekspor. Saya langsung berkunjung ke tempat pembuatannya," ujarnya.

Sentra keripik pisang di Dusun Ngebret, Desa Mowowudi, Kecamatan Cerme, Gresik sudah ada sejak 1996. Sejak berdiri selama 19 tahun. Usaha yang sebagian besar didominasi usaha rumah tangga mengalami pasang surut. Bahkan, pada waktu krisis ekonomi pada 1998. Industri keripik pisang banyak yang tutup. Namun, setelah kondisi ekonomi membaik. Industri kecil keripik pisang menggeliat kembali. [dny/ted]

Sumber :Berita Jatim

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean