Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Kesenian Mandailing Eksis di Pulau Bawean

Kesenian Mandailing Eksis di Pulau Bawean

Posted by Media Bawean on Sabtu, 23 Januari 2016


Diantara kesenian Bawean yang tetap eksis sampai sekarang adalah mandailing. Ada 5 group mandailing di kecamatan Sangkapura dan 2 di kecamatan Tambak.

Mandailing merupakan seni berbalas pantun yang diiringi musik. Penggemarnya dari kalangan tua, kemudian dicampur dangdut untuk menggaet penggemar kawula muda.

Junaidi asal Pudakit Barat mengatakan mandailing adalah kesenian asal nenek moyang yang masih tetap eksis sampai sekarang.

"Asalnya seluruh personel artis mandailing melibatkan kaum lelaki tanpa perempuan, termasuk jadi perempuan adalah lelaki. Kemudian mendapat saran dari tokoh agar tidak merubah wujud lelaki jadi perempuan, sehingga dilibatkan langsung artis perempuan,"jelasnya.

Menurutnya jadi artis mandailing diperlukan kepandaian berpantun dalam bahasa Bawean. "Hampir seluruh syair diciptakan spontan saat berbalas pantun,"ujarnya.

Eksisnya kesenian mandailing berkat dukungan seluruh masyarakat yang selalu mengundangnya bila ada hajatan seperti resepsi pernikahan, khitanan anak, kedatangan tamu dari Malaysia ataupun Singapura, dan tamu kehormatan seperti pejabat penting pemerintah.

Sedangkan tarif untuk manggung, tergantung jaraknya. "Dikawasan Sangkapura untuk kontrak Rp. 2,75 juta, sedangkan kawasan Tambak dipatok Rp.3 juta,"katanya.

Junaidi sebagai seniman senior mandailing di Pulau Bawean merasa optimis peluang kedepan akan bertambah maju, khususnya mendukung program pemerintah untuk menjadikan Pulau Bawean sebagai tujuan wisata. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean