Media Bawean, 18 Juni 2008
Saat pelayaran Kapal Ekpress Bahari 8B hari minggu (15/6), hampir semua Kepala Desa di Bawean ikut berlayar ke Gresik. Informasi yang diterima Media Bawean, tujuannya untuk mencairkan proyek JPD (Jalan Poros Desa).
Di Kecamatan Tambak 13 desa mendapatkan proyek JPD, berarti semua desa mendapatkan. Sedangkan di Sangkapura yang dapat JPD ada 13 desa dari 17 desa di Sangkapura. 4 desa yang belum dapat proyek JPD, yaitu desa Sungairujing, Pudakit Barat, Pudakit Timur dan Suwari.
Anehnya desa Sungairujing sejak kepala desa Zainal dan desa Pudakit Barat dengan Kepala Desa Sawidi sampai sekarang belum dapat proyek JPD, sudah hampir 2 tahun. Padahal desa yang lain ada yang mendapatkan setahun 2 kali proyek JPD. Ada apa dengan proyek JPD di Sangkapura.
Mantan Ketua PCNU Bawean, Faozi Rauf, S.Ag. menuding bahwa anggota dewan kita sebagai calo proyek yang sampai ke desa-desa di Pulau Bawean. Menurut Faozi, "Pembangunan di Pulau Bawean sudah membaik, tapi prosesnya sampai ke desa yang amburadul. Hampir semua proyek yang sampai ke desa menggunakan sistem calo semuanya. Yang menjadi calo adalah anggota dewan," katanya.
"Maka sekarang kepala desa yang ada hampir seperti orde baru, instruksi secara telanjang bulat kepada masyarakat. Bahwa bila tidak mendukung partai ini, maka desa tidak akan terbangun. Kalau mau memajukan desa harus ikut partai tertentu," ujar Faozi alumnus IAIN Sunan Kalijogo Yogyakarta.
Faozi mengharap kepada anggota dewan kita,"Berhentilah jadi calo proyek, karena tidak baik kepada masyarakat," harapannya.
Pernyataan Faozi ditanggapi langsung oleh anggota dewan asal Bawean dari Fraksi Kebangkitan Bangsa Ainur Rofiq, SE. melalui ponselnya menghubungi Media Bawean. Menurutnya, "Sebenarnya dalam permainan politik hal tersebut sudah biasa untuk mencari simpati dan tidak usah dikait-kaitkan," ujarnya.
"Memang APBD dimana-mana untuk kepentingan politik partai yang menang untuk mempertahankan, selama tidak mampu menguasai itu, dia mengatakan kok dipolitisi, memang seperti itu kenyataannya," kata Ainur Rofiq, SE.
"Saya diminta datang ke Sungairujing, hasilnya dia minta bagaimana Sungairujing dapat pembangunan, saya katakan silahkan minta pembangunan, yach saya juga minta suara disana," jelas Ainur Rofiq.
"Selama saya bisa, akan diusahakan. Kenapa tidak? kan tidak ada diskriminasi. Dari 17 Desa kan sudah 13 Desa yang dapat, kan tinggal 4 saja," papar Ainur Rofiq.
Menanggapi tudingan Faozi, Ainur Rofiq menambahkan, "Pak Faozi ada dibelakang orang yang tidak mampu mengkondisikan atau mempermainkan," tambahnya (bst)
Posting Komentar