Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Wawacara Ekslusif Dengan Presiden PBS

Wawacara Ekslusif Dengan Presiden PBS

Posted by Media Bawean on Minggu, 15 Juni 2008

Media Bawean, 15 Juni 2008

Media Bawean kemarin (14/6) wawancara khusus dengan Presiden Persatuan Bawean Singapura (PBS) Presiden PBS Haji Faizal Wahyuni di Hotel Pusaka Bawean.

Media Bawean : Bagaimana menurut Presiden, setelah melihat Pulau Bawean secara langsung?
Presiden PBS :
Warga Bawean termasuk orang yang rileks, mungkin karena kehidupannya agak berlahan. Pulau Bawean seperti di Pulau Bali, termasuk pulau peranginan, tapi ulama-ulamanya tidak bersedia menerimannya bila disulap seperti Bali. Mungkin karena dampaknya pada beliau, jadi ini merupakan pilihan bagi orang-orang Bawean sendiri. Karena kami punya kenalan di Singapura, dia berhijrah ke Singapura tahun 2000, walaupun hidup di Singapura agak mewah, tapi menurutnya bila tua nanti ingin pulang ke Bawean.


Kami dari Persatuan Bawean Singapura sendiri berfikir, bagaimana dapat menolong warga Bawean untuk meningkatkan taraf ekonomi dan kehidupannya. Memang ini suatu kemauan warga Bawean sendiri untuk hidup lebih rileks, sedangkan untuk mendapat ekonomi lebih mapan bisa berhijrah ke daerah lain. Satu yang sangat menyentuh perasaan kami, bagaimana mereka menerima kedatangan kami dari Singapura. Kemana saja pergi melihat keakraban dan perasaannya dapat dirasakan sekali. Meskipun dari keuangan yang mereka miliki kurang, ternyata setelah kami datang sajian yang mereka berikan sangat lebih dan luar biasa. Ini membuktikan bahwa orang Bawean sangat menyambut dengan tamu-tamu yang datang. Mereka kekeluargaannya sangat luar biasa dibanding daerah lain termasuk Singapura sendiri.


Media Bawean : Bagaimana melihat perekonomian Bawean?

Preseiden PBS :
Mereka sudah punya pilihan seperti ini, sesuai dengan apa yang kami katakan tadi. Bila ingin ekonomi lebih tinggi dan mapan mereka harus berhijrah seperti ke Singapura kalau tahun 1970 dulu. Sekarang ke Malaysia, bagi mereka yang ingin memperbaiki ekonomi dengan berhijrah, sedangkan yang tinggal di Bawean merupakan keputusan yang dibuat sendiri. Mereka di Bawean bahagiah, tidak ada yang kekurangan apa-apa. Dari segi ekonomi yang pertama kami ingin lihat, apakah industri yang ada di Bawean selain cocok tanam atau nelayan. Tapi yang kami lihat semuanya kecil-kecilan seperti bercocok tanam hanya untuk keluarga sendiri. Sebenarnya orang di Bawean sendiri tidak kekurangan. Jarang dan tidak ada orang yang minta shodaqah atau pengemis seperti daerah lain di Indonesia.

Media Bawean : Dari obyek wisata bagaimana ?

Presiden PBS :
Ada obyek wisata daerah luar, kami sendiri sudah pergi ke Bali 3 kali, ke Jakarta 8 kali , Solo, Surakarta dan ke Padang sering kebetulan istri dari keturunan Padang. Ternyata di Bawean yang perlu diperbaiki infrastrukturnya, dari segi hotel. Sebab kalau orang Singapura berwisata mereka sanggup membayar mahal, tapi harus memberikan pelayanan yang baik dan standar terutama kebersihan. Kedua dari segi elektriknya (listrik: redaksi) masih kurang sebab masih pakai jam tertentu untuk menyala. Selanjutnya jalan lingkar, sepertinya jalannya tidak jauh tapi karena rusak semua maka jadi jauh seprti berlubang-lubang. Ini akan membuat malas pengunjung ke Bawean karena terlalu lama dijalan. Seperti dari telaga Kastoba ke Pantai ternyata waktunya 2 jam.

Telaga Kastoba seperti di New Derland yang dipanggil Mizoot adalah saluran air seperti itu. Tadi kami ke kubur panjang di Tinggen, setelah kami lihat tempat tersebut seperti di Thailand yaitu di Uket, Taulak, Patong. Kalau tempat seperti itu di Thailand pasti ada hotelnya dilereng bukit. Jadi peluang untuk wisata besar untuk Pulau Bawean. Tapi para ulama melarangnya, sebab kalau bule yang telanjang datang maka budaya kita juga akan berubah. Jadi kalau pelancong yang datang, maka pakaian akan mencolok mata. Tapi yang sangat kurang di Bawean adalah kebersihan, dimana-mana kita lihat sampah.


Media Bawean : Untuk kesenian dan budayanya?

Presiden PBS :
lainnyaSalah satu obyek PBS banyak bergerak untuk kemasyarakatan, selain dari melakukan pelestarian bahasa Bawean kita juga memperkenalkan kesenian. Sedangkan kesenian di Singapura yang masih kuat seperti pencak silat Bawean, hadrah, kompang masih ada. Yang tidak ada mandiling, samman, jibul tidak ada, kercengan kurang. Punya rencana kami akan membawa Beku Bhei-Bhei ke Singapura atau Batam. Sebab beberapa minggu yang lalu ketemu dengan Persatuan Bawean Malaysia (PBS) di Kuala Lumpur.

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean