Media Bawean, 29 Mei 2009
Media Bawean hari ini (29/5), berkunjung ke rumah salah satu warga di Dusun Maninjo desa Suwari Sangkapura, yaitu Lumri (40 Th.) dengan isteri bernama Insiyah (32) dan satu anaknya Siti Romlah kelas lima SD.
Sesampai di rumah Lumri, Media Bawean menanyakan bagaimana dengan kondisi perekonomian keluarga? Isterinya Insiyah menjawab, "Terusterang saya termasuk keluarga yang masih kekurangan, terkadang satu hari tidak makan. Keputusan akhir kalau sudah tidak makan, hanya mengharap belas kasihan tetangga untuk minta hutangan, tapi kalau suami sudah dapat rejeki langsung dibayar," katanya dengan nada sedih.
Apa ibu tidak mendapatkan bantuan beras raskin, BLT dan PKH ? "Tidak pernah mendapat bantuan apapun dari Pemerintah, termasuk beras dan uang, padahal anak saya masih kelas lima SD," ujarnya.
Lumri sebagai kepala keluarga, mengatakan, "Saya profesinya sebagai pesuruh orang yang pendapatanya setiap hari Rp. 15ribu sampai Rp. 30ribu, itupun kalau ada orang menyuruh. Kalau tidak hanya mencarikan rumput untuk orang yang punya sapi," paparnya.
Apa bapak pernah datang kepada pihak desa, menanyakan jatah beras ataupun bantuan lainnya? Lumri, menjawab, "isteri saya sudah beberapa kali menghadap kepala dusun, tapi jawabnya tidak ada jatah," ungkapnya.
"Kami heran dengan bantuan pemerintah, kenapa orang yang lebih mampu dari saya mendapatkan bantuan. Tapi orang seperti saya, kok tidak pernah mendapatkan apa-apa. Maaf bukan saya terlalu mengharap, tetapi berfikir dengan penghasilan dan tanggungjawab untuk anak yang menjadikan beban berat,"jelas Lumri.
Apa ibu tidak mendapatkan bantuan beras raskin, BLT dan PKH ? "Tidak pernah mendapat bantuan apapun dari Pemerintah, termasuk beras dan uang, padahal anak saya masih kelas lima SD," ujarnya.
Lumri sebagai kepala keluarga, mengatakan, "Saya profesinya sebagai pesuruh orang yang pendapatanya setiap hari Rp. 15ribu sampai Rp. 30ribu, itupun kalau ada orang menyuruh. Kalau tidak hanya mencarikan rumput untuk orang yang punya sapi," paparnya.
Apa bapak pernah datang kepada pihak desa, menanyakan jatah beras ataupun bantuan lainnya? Lumri, menjawab, "isteri saya sudah beberapa kali menghadap kepala dusun, tapi jawabnya tidak ada jatah," ungkapnya.
"Kami heran dengan bantuan pemerintah, kenapa orang yang lebih mampu dari saya mendapatkan bantuan. Tapi orang seperti saya, kok tidak pernah mendapatkan apa-apa. Maaf bukan saya terlalu mengharap, tetapi berfikir dengan penghasilan dan tanggungjawab untuk anak yang menjadikan beban berat,"jelas Lumri.
Sekarang Lumri punya hutang benih padi 2 sak dan uang sebesar Rp.250ribu kepada tetangganya.
Media Bawean mendatangi rumah kepala desa Suwari Drs. Ruhan untuk konfermasi, tapi Kades berlayar kemarin ke Gresik. (bst)
Posting Komentar