Media Bawean, 12 Desember 2009
"Hidup mati kerja masker", kata Bahruddin alias Bacok kepada Media Bawean saat ditemui di Pantai Labuhan Komalasa setelah datang melaut tadi malam (12/12). "Masker distop, anak dan isteri makan apa nantinya, sebab kerja masker sudah hampir 20 tahun,"ujar Bacok."Meskipun menggunakan alat bantu kompresor ternyata sampai saat ini kondisi saya tetap sehat tanpa sedikit gangguan kesehatan," jelasnya.
Firman sebagai pemasker mengatakan, "kerja masker adalah pilihan terbaik, jika dilarang saya kerja apa nantinya," katanya penuh tanda tanya."Kami mohon kepada pemerintah, agar kerja masker tetap diperbolehkan sebab saya tidak bisa bekerja yang lain," paparnya.
Senada dengan Firman dan Bacok, yaitu Fajri asli Kumalasa merasa keberatan jika profesi sebagai pekerja tidak dibolehkan. "Jika pekerjaan masker tidak diperbolehkan, tentunya pengangguran secara besar-besaran di Komalasa akan terjadi," jelasnya.
"Berikan solusi terbaik, sebab kerja masker adalah profesi terbaik daripada yang lain. Jika tidak boleh, saya kerja apa?" ucap Fajri. (bst)
Posting Komentar