Media Bawean, 13 Januari 2010
Bagaimana dengan situasi dan kondisi Pulau Bawean setelah pelayaran ditutup oleh pihak terkait sehubungan dengan adanya gelombang besar di perairan laut yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Bawean?
Hari ini (13/1) Media Bawean mendatangi pedagang besar di Pulau Bawean, yaitu Mahmud pemilik toko di Sungai Teluk Sangkapura. "Harga barang masih stabil, dan persediaan sembako untuk beberapa hari kedepan masih tersedia. Bila lima hari kedepan tidak ada kapal atau perahu masuk ke Pulau Bawean dengan mengangkut barang, secara otomatis krisis sembako akan terjadi," katanya.
"Kemarin (9/1) bersamaan dengan terjadinya kapal Express Bahari 8B yang kandas di Selayar, pengiriman barang dari Surabaya sudah dikirim melalui Perahu Budi Oetomo milik Walid asal Kepuh Teluk. Berangkat jam 22.00 WIB. (malam hari) dari Surabaya, jam 09.00 WIB hampir sampai di Pulau Bawean ternyata ada ombak besar disertai angin kencang yang menghadang di depan, kemudian pihak perahu memutuskan kembali ke Surabaya. Ada 50 dos barang yang dibuang ke laut," ujar Mahmud.
PLN Terancam Pemadaman Total
Manajer UPJ PLN Bawean Iwan Suwargana dihubungi Media Bawean hari ini (13/1), mengatakan, "Bila pengiriman BBM ke Pulau Bawean belum bisa dilakukan, maka PLN terancam pemadaman secara total," katanya.
"Sebenarnya kemarin kapal tongkang yang mengangkut BBM dari Pertamina sudah berlayar menuju Pulau Bawean, tetapi sampai Nyamukan ada perintah kembali berhubung tingginya gelombang laut yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Bawean," ujarnya.
"Tadi siang sudah ditunggu-tunggu ternyata gelombang belum turun, sehingga pengiriman BBM tertunda," paparnya. (bst)
Hari ini (13/1) Media Bawean mendatangi pedagang besar di Pulau Bawean, yaitu Mahmud pemilik toko di Sungai Teluk Sangkapura. "Harga barang masih stabil, dan persediaan sembako untuk beberapa hari kedepan masih tersedia. Bila lima hari kedepan tidak ada kapal atau perahu masuk ke Pulau Bawean dengan mengangkut barang, secara otomatis krisis sembako akan terjadi," katanya.
"Kemarin (9/1) bersamaan dengan terjadinya kapal Express Bahari 8B yang kandas di Selayar, pengiriman barang dari Surabaya sudah dikirim melalui Perahu Budi Oetomo milik Walid asal Kepuh Teluk. Berangkat jam 22.00 WIB. (malam hari) dari Surabaya, jam 09.00 WIB hampir sampai di Pulau Bawean ternyata ada ombak besar disertai angin kencang yang menghadang di depan, kemudian pihak perahu memutuskan kembali ke Surabaya. Ada 50 dos barang yang dibuang ke laut," ujar Mahmud.
PLN Terancam Pemadaman Total
Manajer UPJ PLN Bawean Iwan Suwargana dihubungi Media Bawean hari ini (13/1), mengatakan, "Bila pengiriman BBM ke Pulau Bawean belum bisa dilakukan, maka PLN terancam pemadaman secara total," katanya.
"Sebenarnya kemarin kapal tongkang yang mengangkut BBM dari Pertamina sudah berlayar menuju Pulau Bawean, tetapi sampai Nyamukan ada perintah kembali berhubung tingginya gelombang laut yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Bawean," ujarnya.
"Tadi siang sudah ditunggu-tunggu ternyata gelombang belum turun, sehingga pengiriman BBM tertunda," paparnya. (bst)
Posting Komentar