Media Bawean, 16 Januari 2010
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Terputusnya penyeberangan Gresik-Bawean akibat cuaca buruk mulai berimbas. Kemarin (15/1), harga sejumlah bahan pokok di pulau yang berjarak 80 mil laut dari Pemkab Gresik itu merangkak naik.
Harga lombok yang semula Rp 25 ribu per kilogram kini menjadi Rp 50 ribu per kilogram. Harga telur ayam naik dari Rp 12 ribu menjadi Rp 18 ribu per kilogram. Harga bawang merah juga merangkak naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Sedangkan bensin mulai menghilang dari pasaran.
Menurut Abdul Basid, salah seorang warga Pulau Bawean, persediaan bahan pokok di Pulau Bawean tinggal hitungan jari. "Bila tidak segera ada pasokan dalam satu dua hari mendatang, kebutuhan pokok akan habis," ujarnya saat dihubungi melalui telepon seluler kemarin (15/1).
Dia menambahkan, menipisnya persediaan itu mengakibatkan harga sejumlah barang kebutuhan pokok terkerek naik. "Kemarin (Kamis, 14/1, Red) harga bensin di pasaran Rp 6 ribu per liter. Sekarang (kemarin, 15/1, Red) tidak ada lagi yang berjualan bensin. Kalau pun ada, harganya Rp 12.000 per liter," katanya.
Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerbang Bawean itu berharap, pemerintah segera mencari solusi. "Mendatangkan kapal milik TNI-AL, misalnya, untuk mengangkut sembako," harapnya.
Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik Hari Syawaluddin saat dikonfirmasi membantah bahwa persediaan sembako dan kebutuhan lain langka di Pulau Bawean. "Menurut laporan para camat (Sangkapura dan Tambak), persediaan sembako masih aman," ujarnya tadi malam.
Mantan Camat Manyar itu menambahkan, pemkab belum perlu meminta bantuan kapal TNI-AL untuk mengangkut sembako ke Pulau Bawean. "Berdasar perkiraan BKMG Tanjung Perak, Sabtu (hari ini) dan Minggu cuaca kembali normal. Jadi, besok (hari ini) penyeberangan normal kembali," paparnya. (yad/soe)
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Terputusnya penyeberangan Gresik-Bawean akibat cuaca buruk mulai berimbas. Kemarin (15/1), harga sejumlah bahan pokok di pulau yang berjarak 80 mil laut dari Pemkab Gresik itu merangkak naik.
Harga lombok yang semula Rp 25 ribu per kilogram kini menjadi Rp 50 ribu per kilogram. Harga telur ayam naik dari Rp 12 ribu menjadi Rp 18 ribu per kilogram. Harga bawang merah juga merangkak naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Sedangkan bensin mulai menghilang dari pasaran.
Menurut Abdul Basid, salah seorang warga Pulau Bawean, persediaan bahan pokok di Pulau Bawean tinggal hitungan jari. "Bila tidak segera ada pasokan dalam satu dua hari mendatang, kebutuhan pokok akan habis," ujarnya saat dihubungi melalui telepon seluler kemarin (15/1).
Dia menambahkan, menipisnya persediaan itu mengakibatkan harga sejumlah barang kebutuhan pokok terkerek naik. "Kemarin (Kamis, 14/1, Red) harga bensin di pasaran Rp 6 ribu per liter. Sekarang (kemarin, 15/1, Red) tidak ada lagi yang berjualan bensin. Kalau pun ada, harganya Rp 12.000 per liter," katanya.
Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerbang Bawean itu berharap, pemerintah segera mencari solusi. "Mendatangkan kapal milik TNI-AL, misalnya, untuk mengangkut sembako," harapnya.
Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik Hari Syawaluddin saat dikonfirmasi membantah bahwa persediaan sembako dan kebutuhan lain langka di Pulau Bawean. "Menurut laporan para camat (Sangkapura dan Tambak), persediaan sembako masih aman," ujarnya tadi malam.
Mantan Camat Manyar itu menambahkan, pemkab belum perlu meminta bantuan kapal TNI-AL untuk mengangkut sembako ke Pulau Bawean. "Berdasar perkiraan BKMG Tanjung Perak, Sabtu (hari ini) dan Minggu cuaca kembali normal. Jadi, besok (hari ini) penyeberangan normal kembali," paparnya. (yad/soe)
Posting Komentar