Media Bawean, 11 Januari 2010
Sumber : Surabaya Post
OLEH: ASEPTA YOGA PRATAMA
Kepala Adpel Gresik, Ali Ibrahim, mengatakan, sebelumnya ada dua kapal yang melayani penyeberangan yang berjarak 81 mil ini, yaitu Express Bahari (EB) dan Dharma Kartika (DK). Jadwal pelayaran untuk masing-masing armada tiga kali dalam seminggu. EB pada Senin, Rabu, dan Sabtu dan mampu menampung 334 penumpang dalam sekali penyeberangan. DK pada Selasa, Jumat, dan Minggu, dengan kapasitas penumpang 160 orang dan 80 ton barang.
Ali menambahkan, pemilik EB hari ini meninjau ke Pulau Selayang, 13 mil sebelum Bawean, untuk mengambil upaya yang akan dilakukan selanjutnya. “Bisa diperbaiki di Pulau Selayar, atau ditarik ke Gresik,” kata Ali.
Sebelum kandas, EB berangkat dari Pelabuhan Gresik ke Pelabuhan Sangkapura, Bawean. Saat memasuki Pulau Selayar, cuaca yang semula cerah tiba-tiba mendung disertai angin kencang. Lambung kanan kapal dihantam gelombang setinggi 3,5 meter sehingga beberapa bagian pecah.
“Melihat kondisi ini, nakhoda Yos Pinuda memilih menyelamatkan penumpang dengan mengandaskan kapal ke pulau terdekat, yaitu Pulau Selayar. Keputusan ini memang tepat. Jadi, EB tidak tenggelam, yang benar adalah kandas,” tegas Ali.
Tidak ada korban jiwa. Seluruh penumpang berhasil dievakuasi petugas gabungan Satpolair Gresik, Adpel Bawean, serta nelayan. Dari 203 orang yang diselamatkan itu, 10 di antaranya anak buah kapal (ABK) dan 193 penumpang yang terdiri dari 187 penumpang dewasa dan 6 bayi.
Terkait kelaikan layar, Ali menjelaskan, dari hasil pemeriksaan kelengkapan dan kelaikan oleh petugas syahbandar, kondisi kapal yang berbahan fibeglass ini baik, untuk itu diizinkan berlayar. “Surat izin berlayar (SIB) diterbitkan juga setelah kami menerima info dari BMKG Perak bahwa cuaca di perairan Gresik bawean normal,” jelasnya.*
Sumber : Surabaya Post
OLEH: ASEPTA YOGA PRATAMA

Ali menambahkan, pemilik EB hari ini meninjau ke Pulau Selayang, 13 mil sebelum Bawean, untuk mengambil upaya yang akan dilakukan selanjutnya. “Bisa diperbaiki di Pulau Selayar, atau ditarik ke Gresik,” kata Ali.
Sebelum kandas, EB berangkat dari Pelabuhan Gresik ke Pelabuhan Sangkapura, Bawean. Saat memasuki Pulau Selayar, cuaca yang semula cerah tiba-tiba mendung disertai angin kencang. Lambung kanan kapal dihantam gelombang setinggi 3,5 meter sehingga beberapa bagian pecah.
“Melihat kondisi ini, nakhoda Yos Pinuda memilih menyelamatkan penumpang dengan mengandaskan kapal ke pulau terdekat, yaitu Pulau Selayar. Keputusan ini memang tepat. Jadi, EB tidak tenggelam, yang benar adalah kandas,” tegas Ali.
Tidak ada korban jiwa. Seluruh penumpang berhasil dievakuasi petugas gabungan Satpolair Gresik, Adpel Bawean, serta nelayan. Dari 203 orang yang diselamatkan itu, 10 di antaranya anak buah kapal (ABK) dan 193 penumpang yang terdiri dari 187 penumpang dewasa dan 6 bayi.
Terkait kelaikan layar, Ali menjelaskan, dari hasil pemeriksaan kelengkapan dan kelaikan oleh petugas syahbandar, kondisi kapal yang berbahan fibeglass ini baik, untuk itu diizinkan berlayar. “Surat izin berlayar (SIB) diterbitkan juga setelah kami menerima info dari BMKG Perak bahwa cuaca di perairan Gresik bawean normal,” jelasnya.*
Posting Komentar