Media Bawean, 5 Januari 2010
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Cabor-cabor di Gresik patut menyontoh langkah Pengcab Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Gresik. Meski perhatian KONI Gresik masih kurang, mereka tidak berdiam diri dan memaksimalkan pembinaan atletnya. Bersama beberapa perkumpulan takraw, mereka berinisiatif menghidupkan kompetisi sepak takraw di Pulau Bawean.
Memang, pembinaan sepak takraw di Kota Pudak ditempatkan di Pulau Bawean yang jauh dari kota. Konsekuensinya, pembinaan olahraga tersebut masih dipandang sebelah mata. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Umum Pengcab PSTI Gresik Khairil Anwar Minggu (3/1). ''Karena tempatnya menyeberang laut, bisa dikatakan kami dinomorsepuluhkan. Berbeda dari perhatian ke sepak bola dan bola voli yang pasti lebih baik daripada sepak takraw,'' katanya.
Padahal, prestasi Gresik di cabor itu lumayan bagus. Khususnya di level usia dini. Buktinya, dalam POR SD/MI Desember 2009, tim cilik Kota Pudak berhasil menyabet emas. Istimewanya lagi, pemain-pemain yang diterjunkan ternyata berasal dari sekolah-sekolah di Bawean. "Eman, kalau tidak dimaksimalkan. Padahal, bisa membesarkan nama Gresik ke depan,'' kata Khairil.
Kini, pihaknya tak terlalu khawatir dengan minimnya kompetisi di Gresik daratan. Alasannya, kompetisi di Bawean lebih hidup dan ramai. Bahkan, menurut Khairil, beberapa pemain tingkat nasional juga turun dalam kompetisi tersebut. ''Kompetisinya bebas, jadi bisa mendatangkan pemain siapa saja,'' paparnya. (aam/ko)
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Cabor-cabor di Gresik patut menyontoh langkah Pengcab Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Gresik. Meski perhatian KONI Gresik masih kurang, mereka tidak berdiam diri dan memaksimalkan pembinaan atletnya. Bersama beberapa perkumpulan takraw, mereka berinisiatif menghidupkan kompetisi sepak takraw di Pulau Bawean.
Memang, pembinaan sepak takraw di Kota Pudak ditempatkan di Pulau Bawean yang jauh dari kota. Konsekuensinya, pembinaan olahraga tersebut masih dipandang sebelah mata. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Umum Pengcab PSTI Gresik Khairil Anwar Minggu (3/1). ''Karena tempatnya menyeberang laut, bisa dikatakan kami dinomorsepuluhkan. Berbeda dari perhatian ke sepak bola dan bola voli yang pasti lebih baik daripada sepak takraw,'' katanya.
Padahal, prestasi Gresik di cabor itu lumayan bagus. Khususnya di level usia dini. Buktinya, dalam POR SD/MI Desember 2009, tim cilik Kota Pudak berhasil menyabet emas. Istimewanya lagi, pemain-pemain yang diterjunkan ternyata berasal dari sekolah-sekolah di Bawean. "Eman, kalau tidak dimaksimalkan. Padahal, bisa membesarkan nama Gresik ke depan,'' kata Khairil.
Kini, pihaknya tak terlalu khawatir dengan minimnya kompetisi di Gresik daratan. Alasannya, kompetisi di Bawean lebih hidup dan ramai. Bahkan, menurut Khairil, beberapa pemain tingkat nasional juga turun dalam kompetisi tersebut. ''Kompetisinya bebas, jadi bisa mendatangkan pemain siapa saja,'' paparnya. (aam/ko)
Posting Komentar