Media Bawean, 27 Februari 2010
Sumber : SURYA
LOWOKWARU - SURYA- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mempertahankan reputasi positif mereka sebagai lembaga pendidikan tinggi. Itu setelah Kampus Putih -julukan UMM- sukses mengoleksi berbagai penghargaan dalam tiga bulan terakhir.
Penghargaan itu antara lain, predikat Anugerah Kampus Unggulan (AKU), penghargaan ISO 9001:2008, masuk peringkat perguruan tinggi dunia versi webometric, serta mempertahankan prestasi dalam lima tahun terakhir sebagai PTS peraih hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) terbanyak di Indonesia.
Dari beberapa penghargaan tersebut, yang paling prestisius adalah Anugerah Kampus Unggulan (AKU).
Penghargaan ini diberikan oleh Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Jawa Timur, untuk kampus swasta yang memenuhi kriteria sebagai yang terbaik di antara kampus swasta lain.
Ditemui Kamis (25/2), Rektor UMM, Dr Muhadjir Effendy, mengatakan penghargaan ini dicapai berkat peran seluruh warga UMM. “Saya percaya, kebanggaan ini adalah pencapaian semua civitas kami. Tak kalah berperan, 50.000 alumni yang kiprahnya di berbagai lapangan kerja sedikit banyak menyebarluaskan nama kami,” ujar Muhadjir kepada Surya.
Yang lebih membuat Muhadjir bangga, nama besar UMM tak hanya diakui masyarakat. Tahun ini, Dirjen Dikti memberikan kepercayaan pada UMM untuk menggelar Kontes Robot Indonesia (KRI), sebuah kontes robot antar mahasiswa paling bergengsi di ranah nasional itu.
UMM menjadi kampus pertama di Kota Malang yang ditunjuk menjadi tuan rumah ajang ini. “Rencananya, ajang ini akan digelar sekitar Mei atau Juni mendatang,” kata Muhadjir.
Sementara itu, UMM menggelar prosesi wisuda mereka yang ke-55, Sabtu (27/2) hari ini. Dalam proses wisuda yang rencananya dihadiri Direktur Ketenagaan Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan Nasional, Prof Dr Muchlas Samani ini, akan ada 668 wisudawan yang dilantik, dengan 619 diantaranya berasal dari program S1.
Mahasiswa Fakultas Hukum asal Pulau Bawean, Isrifayandi Zulkifli menjadi wisudawan terbaik kali ini dengan dua catatan emas. Selain meraih IPK istimewa 3.90, dia juga menjadi lulusan dengan masa studi paling singkat. Dalam skripsinya, putra kedua dari pasangan Idris dan Rif’ah ini mengupas masalah perlindungan anak jalanan.
Bagi UMM sendiri, wisuda ini terasa istimewa, karena untuk pertama kalinya melantik lulusan program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar. ab
Sumber : SURYA
LOWOKWARU - SURYA- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mempertahankan reputasi positif mereka sebagai lembaga pendidikan tinggi. Itu setelah Kampus Putih -julukan UMM- sukses mengoleksi berbagai penghargaan dalam tiga bulan terakhir.
Penghargaan itu antara lain, predikat Anugerah Kampus Unggulan (AKU), penghargaan ISO 9001:2008, masuk peringkat perguruan tinggi dunia versi webometric, serta mempertahankan prestasi dalam lima tahun terakhir sebagai PTS peraih hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) terbanyak di Indonesia.
Dari beberapa penghargaan tersebut, yang paling prestisius adalah Anugerah Kampus Unggulan (AKU).
Penghargaan ini diberikan oleh Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Jawa Timur, untuk kampus swasta yang memenuhi kriteria sebagai yang terbaik di antara kampus swasta lain.
Ditemui Kamis (25/2), Rektor UMM, Dr Muhadjir Effendy, mengatakan penghargaan ini dicapai berkat peran seluruh warga UMM. “Saya percaya, kebanggaan ini adalah pencapaian semua civitas kami. Tak kalah berperan, 50.000 alumni yang kiprahnya di berbagai lapangan kerja sedikit banyak menyebarluaskan nama kami,” ujar Muhadjir kepada Surya.
Yang lebih membuat Muhadjir bangga, nama besar UMM tak hanya diakui masyarakat. Tahun ini, Dirjen Dikti memberikan kepercayaan pada UMM untuk menggelar Kontes Robot Indonesia (KRI), sebuah kontes robot antar mahasiswa paling bergengsi di ranah nasional itu.
UMM menjadi kampus pertama di Kota Malang yang ditunjuk menjadi tuan rumah ajang ini. “Rencananya, ajang ini akan digelar sekitar Mei atau Juni mendatang,” kata Muhadjir.
Sementara itu, UMM menggelar prosesi wisuda mereka yang ke-55, Sabtu (27/2) hari ini. Dalam proses wisuda yang rencananya dihadiri Direktur Ketenagaan Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan Nasional, Prof Dr Muchlas Samani ini, akan ada 668 wisudawan yang dilantik, dengan 619 diantaranya berasal dari program S1.
Mahasiswa Fakultas Hukum asal Pulau Bawean, Isrifayandi Zulkifli menjadi wisudawan terbaik kali ini dengan dua catatan emas. Selain meraih IPK istimewa 3.90, dia juga menjadi lulusan dengan masa studi paling singkat. Dalam skripsinya, putra kedua dari pasangan Idris dan Rif’ah ini mengupas masalah perlindungan anak jalanan.
Bagi UMM sendiri, wisuda ini terasa istimewa, karena untuk pertama kalinya melantik lulusan program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar. ab
Posting Komentar