Media Bawean, 10 Maret 2010
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Warga Pulau Bawean kembali kesulitan listrik. Sejak awal bulan lalu, PT PLN menerapkan sistem giliran. Sehari hidup sehari mati. Gara-garanya, dua mesin pembangkit milik PT PLN Area Pembangkit Jaringan (APJ) Gresik rusak.
"Karena itu, kami minta warga Bawean bersabar. Saat ini, kami tengah mengupayakan agar pasokan listrik di sana kembali seperti biasa," kata Manajer PT PLN APJ Gresik Sujarwo kemarin (9/3).
Dia menjelaskan, awal Maret lalu, aliran listrik bahkan sempat tiga hari padam sehari nyala. Namun, Senin (8/3) salah satu mesin sudah selesai diperbaiki. Dengan begitu, pemadaman digilir sehari nyala sehari mati. "Kami tengah menyiapkan penambahan mesin baru. Saat ini sedang proses lelang," katanya.
Gara-gara pemadaman bergilir itu, empat warga Bawean nekat berangkat ke Kantor PT PLN di Gresik Senin. "Kami merespons rencana pengembangan listrik di Bawean yang disiapkan PLN. Tapi, kami minta PLN juga menyelesaikan permasalahan kami saat ini," kata Miftakhul Jannah, warga Bawean. (ris/soe)
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Warga Pulau Bawean kembali kesulitan listrik. Sejak awal bulan lalu, PT PLN menerapkan sistem giliran. Sehari hidup sehari mati. Gara-garanya, dua mesin pembangkit milik PT PLN Area Pembangkit Jaringan (APJ) Gresik rusak.
"Karena itu, kami minta warga Bawean bersabar. Saat ini, kami tengah mengupayakan agar pasokan listrik di sana kembali seperti biasa," kata Manajer PT PLN APJ Gresik Sujarwo kemarin (9/3).
Dia menjelaskan, awal Maret lalu, aliran listrik bahkan sempat tiga hari padam sehari nyala. Namun, Senin (8/3) salah satu mesin sudah selesai diperbaiki. Dengan begitu, pemadaman digilir sehari nyala sehari mati. "Kami tengah menyiapkan penambahan mesin baru. Saat ini sedang proses lelang," katanya.
Gara-gara pemadaman bergilir itu, empat warga Bawean nekat berangkat ke Kantor PT PLN di Gresik Senin. "Kami merespons rencana pengembangan listrik di Bawean yang disiapkan PLN. Tapi, kami minta PLN juga menyelesaikan permasalahan kami saat ini," kata Miftakhul Jannah, warga Bawean. (ris/soe)
Posting Komentar