Media Bawean, 8 Maret 2010
Sumber : http://esont.wordpress.com/
Batam-Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW Ikatan Keluarga Bawean Batam (IKBB) tahun ini berbeda, istimewa dengan hadirnya rombongan warga Singapura keturunan Bawean. Perayaannya dipusatkan di Masjid Daarul Muta’allim, Seipanas, Minggu (7/3).
Tiga bus mengangkut rombongan Singapura dari Hotel Golden View, Bengkong. Sekitar 70an orang dalam rombongan tersebut. Tamu dari negeri Singa ini tak langsung masuk ke dalam masjid tapi masih berhenti 30 meteran dari masjid untuk berjalan kaki diiringi rebana alias kompang.
Penabuh kompangnya kolaborasi antara pemuda Ikatan Keluarga Ria Bersama (Ikrab) Singapura dan penabuh kompang IKBB. Penabuh kompang Ikrab tampak semangat menabuh dan menyanyikan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
Sementara rombongan yang perempuan semua membawa angkatan berkat seragam yang dihiasi bunga warna-warni.
“Dengan seperti ini kita bisa mendekatkan silaturrahmi,” ujar Morni Bin Sulaiman.
“Kita perlu menjaga silaturrahmi antar warga Bawean, kalau tidak membaca berita-berita tentang Bawean di internet mana tahu kami tentang seni budaya Bawean, seperti Mandiling atau Korcak,” ucap Arifin Salleh mewakili rombongan Singapura ketika menyampaikan sambutannya.
IKBB sudah ke sekian kali menggelar acara serupa di beberapa tempat, seperti di Bengkong Harapan dan Bengkong Permai, di mana warga Bawean banyak bermukim.
Ketua IKBB, Mansyur Hamami dalam sambutannya mengatakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW seperti ini merupakan warisan leluhur orang Bawean, perpaduan antara budaya yang diisi dengan ceramah agama dan merupakan ajang silaturrahmi.”Peringatan Maulidan warga Bawean sedunia yang akan diadakan di Pulau Bawean bulan ini juga, kalau bisa lain waktu digelar di Batam,” harap Mansyur.
Hadir Ketua DPRD Provinsi Kepri Nur Syafriadi dan Kadis Kebersihan dan Pertamanan Pemko Batam, Azwan mewakili Walikota Batam Ahmad Dahlan.
Molod di Bawean Maulid Nabi Muhammad SAW di Bawean disebut dengan “molod”. Di Bawean sendiri biasanya diperingati dengan meriah di setiap kampung-kampung, sekolah-sekolah, dan di masjid – masjid besar. Tak hanya saling bertukar berkat, setiap kampung mengadakan berbagai perlombaan menarik dari permainan anak-anak hingga orang dewasa.
Seperti di kampung Bengkosobung tempatku dilahirkan, ada tarik tambang, sudur (gobak sodor), memecahkan jerangan (kendi) yang digantung sementara peserta matanya ditutupi kain, lomba jalan cepat membawa kelereng dengan sendok yang digigit, panjat pinang. Bahkan sejumlah pertandingan olah raga juga digelar, seperti bola volly, sepak takraw, sepak bola, badminton.
Semasa kecil, saya dan teman sepermainan akan menyambut hari istimewa ummat islam ini dengan suka cita. (esont)***
Tiga bus mengangkut rombongan Singapura dari Hotel Golden View, Bengkong. Sekitar 70an orang dalam rombongan tersebut. Tamu dari negeri Singa ini tak langsung masuk ke dalam masjid tapi masih berhenti 30 meteran dari masjid untuk berjalan kaki diiringi rebana alias kompang.
Penabuh kompangnya kolaborasi antara pemuda Ikatan Keluarga Ria Bersama (Ikrab) Singapura dan penabuh kompang IKBB. Penabuh kompang Ikrab tampak semangat menabuh dan menyanyikan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
Sementara rombongan yang perempuan semua membawa angkatan berkat seragam yang dihiasi bunga warna-warni.
“Dengan seperti ini kita bisa mendekatkan silaturrahmi,” ujar Morni Bin Sulaiman.
“Kita perlu menjaga silaturrahmi antar warga Bawean, kalau tidak membaca berita-berita tentang Bawean di internet mana tahu kami tentang seni budaya Bawean, seperti Mandiling atau Korcak,” ucap Arifin Salleh mewakili rombongan Singapura ketika menyampaikan sambutannya.
IKBB sudah ke sekian kali menggelar acara serupa di beberapa tempat, seperti di Bengkong Harapan dan Bengkong Permai, di mana warga Bawean banyak bermukim.
Ketua IKBB, Mansyur Hamami dalam sambutannya mengatakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW seperti ini merupakan warisan leluhur orang Bawean, perpaduan antara budaya yang diisi dengan ceramah agama dan merupakan ajang silaturrahmi.”Peringatan Maulidan warga Bawean sedunia yang akan diadakan di Pulau Bawean bulan ini juga, kalau bisa lain waktu digelar di Batam,” harap Mansyur.
Hadir Ketua DPRD Provinsi Kepri Nur Syafriadi dan Kadis Kebersihan dan Pertamanan Pemko Batam, Azwan mewakili Walikota Batam Ahmad Dahlan.
Molod di Bawean Maulid Nabi Muhammad SAW di Bawean disebut dengan “molod”. Di Bawean sendiri biasanya diperingati dengan meriah di setiap kampung-kampung, sekolah-sekolah, dan di masjid – masjid besar. Tak hanya saling bertukar berkat, setiap kampung mengadakan berbagai perlombaan menarik dari permainan anak-anak hingga orang dewasa.
Seperti di kampung Bengkosobung tempatku dilahirkan, ada tarik tambang, sudur (gobak sodor), memecahkan jerangan (kendi) yang digantung sementara peserta matanya ditutupi kain, lomba jalan cepat membawa kelereng dengan sendok yang digigit, panjat pinang. Bahkan sejumlah pertandingan olah raga juga digelar, seperti bola volly, sepak takraw, sepak bola, badminton.
Semasa kecil, saya dan teman sepermainan akan menyambut hari istimewa ummat islam ini dengan suka cita. (esont)***
Posting Komentar